-->








FPRM Gelar Seminar Penguatan Perdamaian Aceh

14 Mei, 2015, 20.57 WIB Last Updated 2015-05-15T00:16:52Z
ACEH TIMUR - Partisipasi Masyarakat Dalam Mencegah Disintegrasi Bangsa Guna Menjaga Keutuhan NKRI. Demikian tema yang diangkat dalam seminar sehari LSM Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), dalam rangka menjaga perdamaian Aceh paska perjanjian damai Helsinki menjelang 10 tahun berlangsung.

Acara yang digelar di Aula Kantor Camat Peureulak Kota, Kamis (14/5), menghadirkan beberapa pemateri diantaranya Ketua RUDA (Rabhitah Ulama Dayah Aceh), Tgk. Nurdin Nur, Kabid Polmas (Politik dan Masyarakat) Kesbangpol Aceh Timur, Mahfudi, Kapolsek Peureulak Kota, AKP Simson Purba, dan Danramil Peureulak Kota, Kapten Inf. Nunu Rukmana. 

Tgk. Nurdin Nur dalam pemaparan materinya mengajak agar seluruh masyarakat untuk menjaga kedaulatan NKRI karena ini merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia.

"Pada dasarnya rakyat Aceh setia kepada NKRI. Hal itu dibuktikan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan di masa penjajahan dalam menjaga Kesatuan dan Persatuan NKRI. Tidak hanya itu, rakyat Aceh juga peduli untuk memajukan negara, salah satunya dengan menyumbang untuk membeli pesawat pertama Indonesia," katanya. 

"Jangan kita lupakan sejarah bahwa rakyat Aceh peduli terhadap kedaulatan bangsa," demikian terang Tgk. Nurdin Nur.

Sementara itu, Danramil Peureulak Kota, Kapten Inf. Nunu Rukmana, mengajak masyarakat untuk merenungi kembali sejarah perjuangan kemedekaan Indonesia di masa tempo dulu, betapa pahitnya rakyat Indonesia berjuang mencari kemerdekaan dari mulai masa penjajahan Belanda sampai penjajahan bangsa Jepang. 

"Berapa ribu pejuang kemerdekaan yang gugur demi satu kata yaitu kemerdekaan yang hakiki. Maka dengan ini, kita sebagai penerus bangsa, mari kita jaga kedualatan ini dan keutuhan wilayah NKRI yang kita cintai ini," ajak Danramil Peureulak Kota.

Kemudian, Kapolsek Peureulak Kota, AKP Simson Purba mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan merawat perdamaian yang telah berusia genap 10 tahun dalam bingkai NKRI. 

"Bilapun ada indikasi hal-hal yang membahayakan dan menganggu perdamaian yang telah disepakati bersama maka diharapkan masyarakat langsung melaporkan kepada pihak keamanan demi menjaga kenyamanan masyarakat pasca perdamaian ini," harapnya. 

Sementara itu, Kabid Politik dan Masyarakat (Polmas) Kesbangpol Aceh Timur, Mahfudi mengatakan rakyat Aceh sudah puluhan tahun hidup dalam konflik dan ancaman keselamatan baik harta benda maupun jiwa dan raga. Namun pasca ditandatangani perdamaian Pemerintah Aceh dengan Republik Indonesia yang saat ini memasuki genap 10 tahun, mari kita jaga dan kita lestarikan perdamaian ini dengan berbuat hal-hal yang bisa mengkokohkan perdamaian.

"Acara seminar ini merupakan salah satu mengkokohkan perdamaian sehingga kedepannya rakyat Aceh dapat terus menjaga perdamaian yang menjadi harapan kita bersama untuk selamanya," pungkasnya.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, dan bagi para peserta dalam seminar ini. Hadir dalam acara tersebut diantaranya Pemuda, Mahasiswa, Tokoh Masyarakat, Jajaran KPA Wilayah Peureulak, Ormas, LSM, dan beberapa Keuchik Gampong yang berada di Aceh Timur.[ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini