-->








IKAT Aceh Membumikan Al-Qur’an di Pijay

12 April, 2017, 00.07 WIB Last Updated 2017-04-11T17:07:46Z
BANDA ACEH - Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh bekerjasama dengan pemerintah Pidie Jaya dan pemerintah kecamatan Bandar Baru melaksanakan Training of Trainer (TOT) Tahsin Qur'an metode Awsath, yang diisi oleh Tim Tahsin IKAT-Aceh di Leung Putu, Sabtu dan Ahad 8-9 April 2017.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pemulihan pasca gempa yang melanda bumi Pidie Jaya Desember 2016 lalu.

Ketua IKAT Aceh, Muhammad Fadhil Rahmi, Lc saat membuka kegiatan tersebut yang diwakili oleh Ketua Pelaksana, Wahyuddin, Lc, M, SH, mengatakan Selain bantuan dalam bentuk financial juga dibutuhkan ilmu pengetahuan.

"IKAT Aceh sudah lama turun membantu para korban musibah Gempa PIJAY, mulai dari awal penanggulangan penyelamatan korban, bantuan Logistik, infrastrutur, hingga pemulihan mental,” ujar Wahyuddin saat ditemui LintasAtjeh.com, Senin (10/4/2017).

“Salah satunya dengan kegiatan TOT dari Tim Tahsin IKAT ini, karena dengan pelatihan tersebut, literasi keilmuan, khususnya Al-Qur’an menyebar ke setiap pelosok kampung,” ujar Wahyuddin.

Ia juga menjelaskan,  walaupun peserta yang hadir pada hari tersebut sebanyak 41 orang, namun mereka adalah para peserta pilihan dari pendataan yang direkomendasi oleh pihak aparatur pemerintah kecamatan Bandar Baru, ada diantara mereka Tengku chiek gampong, Para Imam mesjid dan para guru semeubeut Al-Qur’an, yang mana kebanyakan telah mengabdi dan menyampaikan dakwah di gampong mereka selama puluhan tahun.

Sebenarnya IKAT Aceh sudah lama mempelajari bagaimana cara penaggulangan bencana gempa PIJAY, pelatihan TOT Tahsin Qur’an merupakan penaggulangan yang kesekian kali setelah penanggulangan lainnya sejak awal musibah terjadi.

“Kami merasa terpanggil untuk menolong saudara korban gempa, khususnya bangkit dari trauma mental yang dirasakan pasca gempa, semoga dengan pelatihan ini, integritas masyarakat terhadap islam, semakin meningkat dan berkembang. Sehingga Al-quran terbumikan di PIJAY dan seluruh wilayah Aceh. Amin," jelas Wahyuddin.

IKAT Aceh mengagendakan pelaksanaan kegiatan ini akan berkelanjutan, untuk ekspedisi pertama dimulai dari kecamatan Bandar Baru, kemudian diteruskan ke seluruh kecamatan yang ada dalam Kabupaten Pidie Jaya. Semua ini bertujuan agar setiap korban gempa yang ada di setiap kecamatan tersampaikan dakwah keislaman, sehingga mereka tidak larut dalam kesedihan trauma gempa.

Sementara itu, Ketua IKAT Aceh, mengatakan bahwa IKAT dengan SDM yang unggul di bidang qiraat yg sudah mendapat sanad(sertifikat) internasional siap melatih para guru Al Qur'an di Aceh. Target, satu desa satu sudah kita mulai dari Pijay.

Program di Pijay juga bagian dari program pemulihan pasca gempa. Selain ToT Tahsin, membagikan buku2 pengetahuan ke Perpustakaan sekolah se Pijay dan IKAT juga akan membina dua desa di pedalaman pijay khususnya dibidang pendidikan.

"Sekarang sedang dibangun ruang kelas untuk dayah darussa'adah di gampong jiemjiem," ujar Fadhil.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini