-->




Bayer Dukung Pemerintah Indonesia Turunkan Kesenjangan Sosial

07 Mei, 2017, 06.31 WIB Last Updated 2017-05-06T23:31:57Z
BANDA ACEH - Bayer optimis dapat  membantu pemerintah Indonesia untuk  mengatasi ketimpangan ekonomi melalui penerapan teknologi pertanian terkini yang  dipadu dengan program kemitraan dengan  petani dan mitra industri di dalam rantai  pasok beras. Kuncinya adalah dengan melakukan transfer teknologi dan peningkatan pemahaman petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi bertani serta memberikan jaminan kepastian pasar. Dalam konfrensi pers yang diadakan  pada acara Pekan Nasional (PENAS) XV  2017, yang berlangsung di Banda Aceh, Sabtu (06/05/2017), di Country Head Bayer.

Divisi Crop Science, Mohan Babu mengatakan mendukung  upaya  pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor  pertanian. Pendekatan kami berfokus  kepada penyediaan teknologi dan inovasi terbaru yang terintegrasi, memperkenalkan  praktik pertanian terbaru serta  mengembangkan kemitraan dengan  berbagai pihak dalam rantai pasok.

"Kami percaya tiga fokus tersebut akan mampu mendukung pertanian Indonesia  untuk menjadi mesin pertumbuhan  ekonomi, memperkuat ketahanan pangan secara lestari dan dapat memperkecil kesenjangan sosial dengan menurunkan angka kemiskinan di pedesaan,” jelasnya. 

Meskipun produksi berbagai komoditas seperti beras saat ini telah dapat memenuhi kebutuhan nasional untuk beberapa  periode kedepan, seperti dalam  menyambut lebaran. Namun Mohan menegaskan produktifitas tinggi pertanian  beras harus dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan sehingga diharapkan kecukupan kebutuhan beras nasional dapat berkesinambungan dan  kesejahteraan  para  petani dapat terus meningkat.

"Kami turut bangga atas pencapaian pemerintah dalam memenuhi kecukupan  stok pangan, namun berbagai tantangan  seperti fenomena alam dan hama penyakit  harus membuat kita terus waspada karena  dapat mempengaruhi kestabilan produktifitas pertanian," katanya.

Team Lead Customer Marketing & Grower Marketing Manager Rice Bayer Divisi Crop Science, Jarot  Warseno mengatakan dalam  acara PENAS ini, Bayer Divisi Crop Science memperkenalkan konsep Bayer Padi Plus untuk pertanian padi yang dapat menjadi salah satu cara untuk dapat meningkatkan  potensi hasil panen, mengatasi kekurangan  air, mengurangi ongkos produksi dan memberikan perlindungan tanaman serta ramah lingkungan.

"Bayer Padi Plus merupakan sistem tanam benih langsung yang terintegrasi mulai dari persiapan benih, cara penanaman benih hingga perawatan tanaman dari gulma dan hama penyakit," terangnya.

Jarot menambahkan dengan pendekatan Bayer Padi Plus, petani tidak perlu lagi menunda masa tanam yang menjadi kebiasaan para petani, misalnya di daerah Jawa Barat dimana para petani. Menunda masa tanam hingga dua bulan setelah musim rendeng untuk memutus siklus hama, seperti hama wereng. Padahal hama  tersebut dapat dicegah dengan penggunaan benih tahan hama seperti  Arize™ dan pemeliharaan padi dengan  berbagai solusi pertanian yang dapat mengatasi hama.

"Dengan mempraktikan sistem Bayer Padi  Plus, para petani padi berhasil  meningkatkan hasil produksi sebesar 1-3 ton/ha. Selain itu dapat menghemat pengeluaran petani, sebesar 700,000-1.5 juta rupiah. Hal ini dikarenakan, penggunaan sistem Bayer Padi Plus hanya membutuhkan benih sekitar 20-25kg/ha,  dimana dalam sistem penanaman benih  biasa petani membutuhkan benih hingga 40-60kg/ha," katanya.

Laksmi Prasvita, Head of Communications and Public Affairs Bayer Indonesia pada kesempatan yang  sama mengatakan salah satu tantangan terbesar pertanian di  Indonesia lainnya adalah adanya kepastian  pasar. Oleh karena  itu, kami  mengembangkan sistem Pola Kemitraan  yang tidak hanya menguntungkan para petani berskala besar namun juga membantu para petani kecil dalam meningkatkan taraf hidupnya juga komunitas dimana mereka tinggal. Pola ini telah kami lakukan sejak tahun 2013 di  beberapa tempat di Indonesia.

Kemitraan Bayer Divisi Crop Science bersama petani dan mitra tersebut telah berhasil meningkatkan hasil panen hingga 17% dan meningkatkan pendapatan petani  hingga 30%. Terhitung sejak dimulainya  program ini, pendapatan petani binaan telah meningkat minimum hingga 20% per hektar.

“Guna memberikan kepastian pasar yang  menguntungkan, Bayer Divisi Crop Science menggandeng perusahaan makanan dan mitra terkait untuk membeli hasil panen dengan harga yang menguntungkan. Bayer Divisi Crop Science memastikan bahwa kemitraan lintas sektor ini akan terus direplikasi hingga menjangkau lebih banyak lagi petani dan area,” tutupnya.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini