-->








FPI Nagan Raya Minta Merah Sakti Batalkan Pembangunan Patung Dampeng

16 Mei, 2017, 10.20 WIB Last Updated 2017-05-16T04:29:09Z
IST
NAGAN RAYA - FPI Nagan Raya meminta Walikota Merah Sakti untuk segera membatalkan pembangunan Patung Dampeng dan Pahlawan di Kota Subulussalam.

Menurut Ketua FPI Nagan Raya Neldi Isnayanto atau disapa Abu Nagan, setiap pemerintah maupun masyarakat Aceh wajib mengikuti Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh dan wajib mentaati setiap Fatwa yang diputuskan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di Aceh.

"Soal Patung sudah jelas dalam Fatwa MPU Aceh Nomor 4 Tahun 2011 tentang seni budaya dan hiburan lainnya dalam pandangan Syariat Islam, tidak ada celah untuk membangun patung di Aceh," tegas Abu Nagan yang disampaikan kepada LintasAtjeh.com, Selasa (16/05/2017).

Ketua FPI Nagan Raya juga mengaharapkan kepada Walikota Subulussalam harus berhati-hati dalam menjalankan roda pemerintahan di Aceh jangan sampai ada pembangunan yang melanggar kaedah-kaedah Syariat Islam yang telah diputuskan berdasarkan keputusan pemerintah atas rujukan amanah UU PA.

"Jika ada Bupati, Walikota sekalipun Gubernur Aceh yang melanggar Syariat Islam bisa dituntut atas pelanggarannya, Walikota Subulussalam harus berhati-hati dalam membangun daerah," tambah Abu Nagan.

Abu Nagan menyesalkan ketika mengetahui adanya kepala daerah yang masih awam terhadap nilai-nilai dasar Syariat Islam, karena menurutnya semua orang Aceh wajib paham dasar dasar Syariat Islam. Abu Nagan menambahkan, apalagi seorang pemimpin sudah pasti wawasan tentang peradaban ke-Acehan dan ilmu agama lebih tinggi dari masyarakat biasa.

"Walikota tidak boleh awam soal dasar syariat, sebagai pemimpin harus tahu dan wajib taat pada peradaban Aceh yang berlandaskan syariat Islam," tandas Abu Nagan.

Ketua FPI Nagan Raya berharap agar pembangunan patung tersebut harus segera dibatalkan oleh Walikota Subulussalam Merah Sakti agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. Menurutnya, jika pembangunan itu tetap dilanjutkan maka akan terjadi pergerakan massa yang datang dari luar Subulussalam yaitu Aceh secara menyeluruh.

"Akan banyak tamu datang ke Kota Subulussalam dari berbagai penjuru Aceh jika Merah Sakti tidak segera membatalkan pembangunan patung di daerahnya," tutup Abu Nagan mengingatkan.[Red/Rd]
Komentar

Tampilkan

Terkini