ABDYA - Peukan Nasional Petani dan Nelayan ke-XV yang diselenggarakan di Provinsi Aceh menjadi kesempatan bagi seorang Babinsa, Sertu J. Sinaga yang dipercayakan untuk memantau sekaligus mendalami ilmu-ilmu pertanian dari setiap produk pupuk dan obat-obatan pembasmi hama.
Kesempatan menghadiri Penas yang telah berakhir diceritakan J. Sinaga kepada LintasAtjeh.com, Senin (15/05/2017, kehadirannya disana betul-betul dimanfaatkan dengan berdiskusi,menanyakan langsung kegunaan dan manfaatnya dari setiap produk yang pajang dari sejumlah stand pertanian tersebut.
“Kita lakukan konsultasi dengan semua perwakilan perusahan yang memproduksi segala jenis obat-obatan dan pupuk serta Alsintan yang ada, kegunaan dan manfaatnya seperti apa juga ikut kita demo," sebutnya di Blangpidie.
Sambil meneguk segelas kopi, J. Sinaga melanjutkan pengalaman barunya. Hampir sepekan dia mengikuti kegiatan Penas dan berbaur dengan ribuan petani dari seluruh Indonesia. Bertanya, saling menukar pengalaman soal pertanian menjadi semangat tersendiri bagi Babinsa Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie satu ini.
Tidak hanya sampai disitu, sebut Sinaga,pupuk dan obat-obatan yang menarik dan berdayaguna baik untuk pertanian itupun dibelinya dari berbagai merek perusahaan yang ada di Indonesia. Bahkan tidak sedikit pihak perusahan juga bersimpatik menghadiahi sejumlah keperluan pertanian karena dianggap perusahaan Sinaga mau memanfaatkan kesempatan empat tahunan tersebut.
“Panjang bang kalau saya ceritakan kegiatan Penas, rasanya tidak cukup waktu sehari. Bayangkan saja semua stand pertanian yang ada disana, kita datangi dan bertanya langsung ke pihak perusahaan, baik itu pupuk Indonesia, Petro Kimia, dan sejumlah perusahaan yang memproduksi alat-alat pertanian semua kita datang. Pokoknya acara Peukan Nasional Petani dan Nelayan di Aceh, saya dapat ilmu banyak dan langsung kita ujicobakan di lapangan," demikian cerita Sinaga di Penas ke XV Aceh.[ADI S]
