-->




Mantan Aktivis Jalanan Launching Lembaga LPI, Ini Tujuannya! 

21 Juni, 2017, 00.41 WIB Last Updated 2017-06-20T17:41:37Z
BANDA ACEH - Sejumlah mantan aktivis jalanan dari berbagai sektoral kampus meluncurkan lembaga diskusi publik, di Banda Aceh, lembaga ini di launching dengan nama Perkumpulan Lingkar Publik Institut (LPI).

Peluncuran LPI dilakukan dengan menggelar diskusi publik bertema "Deradikalisasi di dunia kampus, Kenapa Tidak?" di warung 3 in 1, Lampineung Banda Aceh.

Hadir narasumber dalam peluncuran yang dilanjutkan diskusi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Aceh, Prof. Yusni Sabi, Wakil Rektor UIN Ar Raniry bidang kemahasiswaan Prof. Syamsul Rizal, dan Al Chaidar, MA, Dosen Universitas Malikul Saleh dan juga pengamat terorisme.

Dalam acara yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB itu, M. Reza Fahlevi selaku Ketua Panitia dan Khadafi Direktur Eksekutif Perkumpulan LPI menyatakan bahwa LPI dibentuk untuk menjadi bagian dari usaha bersama menemukan solutif konkret bagi masalah-masalah kekinian di Aceh secara khusus dan nasional secara holistik.

"Saya mengajak semua yang hadir serta tokoh-tokoh di Aceh untuk mendukung LPI untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi Aceh," kata Khadafi sebagai Direktur Eksekutif LPI, Selasa (20/06/2017).

Inisiator LPI, Reza Vahlevi menyatakan bahwa latar belakang pendirian LPI sebagai wadah menyatukan berbagai spirit positif yang dimiliki oleh berbagai aktivis yang ada di semua kampus yang ada di Aceh.

"Mereka yang dahulunya adalah aktivis kampus, perlu disiapkan wadah sebagai tempat pertemuan dan wahana diskusi untuk membuka cakrawala wahana berpikir konstruktif  berbagai pembuka paradigma kawan-kawan. Sehingga menjadi energi positif dan tidak saling menjadi berbenturan sesama, melainkan menjadi spirit dan energi positif yang potensial berguna secara fundamental untuk pembangunan Aceh secara berkesinambungan," tegasnya.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini