-->




Tidak Mau Tinggal Beban, Jufri Resmikan Penggunaan Pendopo Baru

06 Juli, 2017, 18.12 WIB Last Updated 2017-07-06T11:12:23Z
ABDYA - Tidak mau meninggalkan beban kepada pimpinan daerah selanjutnya, diakhir masa jabatannya, Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Jufri Hasanuddin berkempatan meresmikan penggunaan pendopo baru yang dibangun di Desa Lhung Tarok Blangpidie.

Dalam sambutan singkatnya, Jufri mengungkapkan saat dirinya dilantik menjadi bupati saat itu, cukup banyak beban dan Pekerjaan Rumah (PR) yang harus ditanggung dan diselesaikan oleh pemerintah.

"Dengan berbagai macam masalah yang bertumpuk yang harus kita selesaikan.  Semua itu sudah menjadi resiko jabatan namun alhamdulillah, semua itu dapat kita selesaikan dengan baik," sebut Jufri Hasnuddin dalam sabutannya ada acara peresmian Pendopo Bupati Abdya, Kamis (06/07/2017).

Untuk itu, sambungnya, diakhir jabatan yang tinggal beberapa pekan lagi, ia tidak mau meninggalkan beban kepada bupati yang akan menjabat di masa yang akan datang. Sehingga apa yang bisa dilakukan hari ini akan tetap diselesaikan.

"Jika bupati  kedepan dilantik, Insya Allah, tidak ada beban PR yang begitu rumit dan besar yang harus diselesaikan, tidak seperti saya tahun 2012 lalu. Salah satu wujudnya adalah peresmian penggunaan pendopo baru ini," katanya.

Lanjutnya, dengan diresmikan pendopo baru bukan berarti agar saya bisa menikmati seluruh fasilitas yang ada, namun biarlah pemimpin kedepan dapat menggunakan fasilitas tersebut bersama rakyat.

"Saya cuma meresmikan saja tanpa harus tinggal disana," ujarnya singkat.

Pada kesempatan tersebut Jufri juga menyinggung atas isu yang berhembus yang mengatakan semua capaian prestasi dan penghargaan yang didapat pemerintah di masa kepemimpinnya dikatakan sebuah hadiah belaka.

"Alhamdulillah ada satu justifikasi pengakuan,  kalaupun kemudian ada berbagai di media sosial tidak mengakui itu, itu tidak penting," katanya.

Namun yang terpenting sebutnya di Kabupaten Abdya ini ada pemerintah yang bisa melaksanakan tanggung jawab sesuai  aturan dan perundang-undangan itu terbukti dengan dua kali menerima penghargaan WTP serta penghargaan lain. Apakah WTP itu hadiah, kalau memang hadiah kenapa tidak semua kabupaten di Aceh dapat?

Menurut Jufri, sebuah kabupaten tidak akan mendapat penghargaan dan pengakuan  dari lembaga resmi yang berkompeten jika asetnya amburadul, ada kas bon, ada persoalan pengelolaan keuangan tidak jelas, kondisi ini dipastikan mustahil akan mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"WTP dan penghargaan lain yang kita dapat berkat adanya sinergifitas antara pemerintah dengan seluruh lembaga dan stakeholder yang ada di Abdya. Saling menyamakan persepsi bekerjasama guna membangun Abdya yang lebih baik," demikian sebut Jufri.

Peresmian pendopo yang berlangsung di Gampong Lhung Tarok, Kecamatan Balngpidie, Abdya dihadiri Forkompimkab, Kepala SKPK, badan dan kantor, para camat, mukim, kepala desa, tokoh agama, tokoh adat dan seluruh undangan lainnya.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini