-->








Wakil Ketua DPRK Soroti Tidak Maksimalnya PAD Aceh Tamiang TA 2016

24 Juli, 2017, 20.41 WIB Last Updated 2017-07-24T13:41:24Z
ACEH TAMIANG - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun anggaran (TA) 2016 yang ditargetkan sebesar Rp.138.016.249.645,- tidak tercapai secara maksimal dan hanya terealisasi 82,63 persen dari target, yakni Rp.114.051.092.363,75. Artinya, terjadinya minus sejumlah Rp.23.965.157.281,25. 

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Juanda SIP, melalui siaran persnya Kepada LintasAtjeh.com, Senin (24/07/2017).

Juanda, yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) DPC Kabupaten Aceh Tamiang menjelaskan, salah satu sebab tidak maksimalnya PAD TA 2016 karena pajak daerah dan retribusi daerah tidak berhasil direalisasikan seratus persen. Pajak daerah hanya tercapai 64 persen, dari target sebesar Rp.13.505.330.475. Artinya yang tercapai hanya Rp.8.643.457.946,30, atau minus Rp.4.861.872.528,70. 

Juanda menambahkan, demikian juga dengan pendapatan dari hasil retribusi daerah, yang terealisasi 91,81 persen dari target sebesar Rp.33.193.881.158. Realisasi yang tercapai adalah Rp.30.476.101.799,25 atau terdapat Rp.2.717.778.658,75 yang lari dari target.

Menurutnya, realisasi pendapatan dari hasil retribusi daerah TA 2016 ini mengalami penurunan yang cukup signifikan bila  dibandingkan dengan realisasi pendapatan dari hasil retribusi daerah TA 2015 yang mencapai Rp.62.759.479.789,00. 

Artinya, jelas Juanda lagi, pada TA 2016 telah terjadi penurunan pendapatan hasil retribusi daerah sebesar Rp.32.283.377.289,75, bila dibandingkan TA 2015. Penurunan sejumlah tiga puluh dua milyar, sangatlah besar angkanya dan patut dipertanyakan.

Atas dasar itu, kata Juanda, DPRK Aceh Tamiang akan meminta kepada pihak bupati untuk lebih serius bekerja dan melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPK yang mengelola pajak daerah dan retribusi daerah, karena menurunnya pajak daerah dan retribusi daerah pada TA 2016, membuktikan ada yang salah didalam manajemen dan kinerja SKPK yang bersangkutan. Apalagi setiap tahunnya DPRK Aceh Tamiang sudah menganggarkan belanja para pegawai dimasing-masing SKPK untuk mendukung kinerja mereka.  

"Tercapainya PAD merupakan salah satu indikator keberhasilan bupati dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang," demikian tutup Juanda mengakhiri.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini