-->








Polairud Mabes Polri Gelar Quick Wins Program I di Kuala Langsa

29 Agustus, 2017, 04.09 WIB Last Updated 2017-08-28T21:21:19Z
LANGSA - Dalam rangka mengantisipasi organisasi radikal dan anti Pancasila masuk melalui jalur laut, Polairud Mabes Polri menggelar Quick Wins Program I di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Senin (28/8/2017).

Quick Wins Program I tentang "Penertiban dan Penegakan Hukum Bagi Organisasi Radikal dan Anti Pancasila" yang dilaksanakan awak Kapal Polisi Anis Madu 3009 tersebut dihadiri oleh Geuchik Gampong Kuala Langsa, Bhabinkamtibmas Polairud Polres Langsa, perangkat dan masyarakat Gampong Kuala Langsa.

Sambutan dari Dirpolair Baharkam Polri Brigjen Pol Drs. M. Chairul Noor Alamsyah, SH.MH yang dibacakan Komandan Kapal Polisi Anis Madu 3009, AKP Ambar Marwanto, SST menyampaikan bahwa pertemuan dengan para tokoh ini merupakan salah satu media untuk membina silaturahim antar para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda.

"Selain itu juga untuk saling bertukar informasi tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh kepada masyarakat kita di Gampong Kuala Langsa ini, yang pada akhirnya menjadikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif," ujarnya.

Peran serta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda sangat besar pengaruhnya dalam menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban di daerah kita ini, dan masing-masing tokoh menjalankan peran dan fungsinya di dalam masyarakat khususnya bagi warga kita semua, Insya Allah semua akan berjalan dengan baik. Dengan hubungan yang harmonis diantara para tokoh yang hadir semua disini kita mengharapkan agar dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi silaturahim yang sudah berjalan dengan baik seperti sekarang ini.

Saat ini posisi Pancasila sebagai ideologi negara mulai terancam, ditambah lagi dampak dari kebebasan/reformasi. Ancaman terhadap Pancasila pada masa pasca reformasi ini masih terus terjadi, selain liberalisme, globalisasi, modernisasi, juga berkembang paham radikal keagamaan. Ideologi radikal mengatasnamakan agama, hanya menggunakan agama sebagai contoh adalah teroris. Fakta bahwa di Indonesia masih ada kelompok kelompok radikal yang meyakini bahwa teror yang dilakukan adalah merupakan suatu kebenaran dalam melakukan perjuangan terhadap nilai-nilai yang diyakininya. Program deradikalisasi yang dilakukan saat ini belum mampu menjangkau ke semua pihak yang terkait yang berpotensi menjadi aktor-aktor teroris di kemudian hari.

Deradikalisasi adalah suatu upaya menetralisir paham radikal bagi mereka yang terlibat teroris dan para simpatisan Nya serta anggota masyarakat yang telah terekspos dengan paham paham tersebut. Selain itu masyarakat juga menyadari bahwa tidak ada sila-sila yang terkandung dalam Pancasila bertentangan dengan nilai-nilai agama apapun. Yang artinya dalam Pancasila telah terangkum nilai-nilai religi. Oleh karena itu perlu dibangkitkan kembali semangat Pancasila demi kokohnya bangsa Indonesia. Karena tanpa Pancasila, bangsa Indonesia tidak mampu menghadapi berbagai tantangan global dan akan kehilangan arah serta jati diri.

Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari aksi-aksi radikal/anarkis, baik yang berdalih agama maupun masalah sosial lainnya, seluruh jajaran Polri harus menyiapkan diri dan bertindak lebih proaktif dalam menghadapi tantangan tugas guna meningkatkan kepercayaan masyarakat. 

"Hal ini sesuai dengan program quick wins yang telah dicanangkan oleh pemerintah serta segera ditindaklanjuti dengan rencana aksi, baik dibidang pembinaan maupun operasional khususnya program 1 Quick Wins Rastra Polri yaitu penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila," tandasnya.

Sementara itu, Rusmadi, SKM, Geuchik Gampong Kuala Langsa dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polairud Mabes Polri yang telah memberikan penyuluhan dan pemberian bantuan tersebut.

"Kegiatan ini dapat menanamkan kepada masyarakat rasa cinta terhadap tanah air," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, awak Kapal Polisi Anis Madu 3009 membagian secara gratis sarana kontak nelayan yaitu, Bendera Merah Putih sebanyak 45 buah, Life Jacket sebanyak 45 buah, Life Bouy sebanyak 45 buah, Senter Kepala sebanyak 45 buah, Lampu Navigasi Perahu sebanyak 45 buah, Kaos Nelayaan Binaan Ditpolair Polda Jatim sebanyak 45 buah, Jas Hujan sebanyak 45 buah.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini