-->




Politisi Aceh Usul Dana Haji Untuk Investasi Pesawat dan Hotel di Arab Saudi

20 Agustus, 2017, 23.58 WIB Last Updated 2017-08-20T16:58:58Z
BANDA ACEH - Presiden Jokowi menggulirkan keinginan menginvestasikan dana haji ke sektor infrastruktur. Hal tersebut disampaikan Jokowi usai melantik Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/07/2017) lalu.

Menurut Jokowi, nantinya, keuntungan dari investasi tersebut bisa dipakai untuk mensubsidi ongkos dan biaya haji sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat. Cara seperti ini sudah dipakai di negara lain seperti Malaysia. Namun keinginan tersebut sepertinya tidak bisa berjalan mulus karena menuai banyak pro kontra di kalangan masyarakat dan politisi.

Hal berbeda disampaikan salah satu tokoh politik Aceh, Ketua DPP PKP Indonesia Provinsi Aceh Indra Azmi kepada LintasAtjeh.com, Minggu (20/08/2017), mengusulkan ide konkrit tentang investasi dana haji tersebut.

"Kami sebagai calon jamaah haji yang sudah setor 4 tahun yang lalu, berpendapat lebih baik dana haji yang 90 trilyun itu untuk membeli pesawat 20 unit kemudian dititipkan ke Garuda," kata Azmi.

Dijelaskan pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Aceh ini, 20 unit pesawat baru dengan total anggaran sebesar 14 trilyun dan juga bangun 10 unit hotel di Arab Saudi. Bisnis pesawat dan hotel di Arab Saudi prospeknya sangat menjanjikan untuk investasi. Jadi 5 tahun lagi, jamaah haji Indonesia bisa berbiaya termurah bahkan bisa gratis ongkos pesawat PP.

"Hal ini jelas akan meningkatkan marwah Indonesia dalam pelayanan haji. Karena sudah disediakan dua kebutuhan pokok haji yaitu transportasi dan akomodasi sebab disitulah letak mahalnya biaya berhaji," terang pria yang pernah mengusulkan pembangunan Istana Presiden di Aceh ini.

"Khusus jamaah haji yang ber-KTP Aceh mendapat cash back 4 juta rupiah karena adanya Baitul Asy di Makkah. Baitul Asy adalah berbentuk rumah/flat warisan orang Aceh dulu. Yang hasilnya diberikan untuk jamaah haji asal Aceh," tandas Indra Azmi yang juga Ketua Komando Pejuang Merah Putih Markas Daerah Aceh.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini