-->








Tim Mabesad Evaluasi Sergab Petani di Wilayah Kodim Aceh Selatan

09 Agustus, 2017, 18.26 WIB Last Updated 2017-08-09T11:26:40Z
ACEH SELATAN - Tim Serap Gabah (Sergab) Petani Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) yang dipimpin Ketua Tim Kolonel Inf Ate Ajat W dan Kolonel Inf Irwan mengunjungi Kodim 0107/Asel dalam rangka melaksanakan evaluasi serapan gabah petani.

Acara yang berlangsung di ruang data Kodim 0107/Asel, Tapaktuan,  (09/08/2017), dihadiri oleh Dandim 0107/Asel Letkol Kav Hary Mulyanto, Kasub Divre Balangpidie Elmar findra, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Kabupaten Asel Murtaza, S.Ag, Sp, perwakilan Polres Asel Bripka Ridho, para Danramil jajaran Kodim 0107/Asel, pemilik kilang padi dan kelompok tani se-Kabupaten Aceh Selatan.

Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto dalam kata sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Tim Monitoring dan Evaluasi Sergab Petani di Kodim 0107/Aceh Selatan. Semoga dapat terus meningkatkan motivasi pelaku  penyelenggara dan pengawas pertanian padi di Kabupaten Aceh Selatan seperti petani, pemilik kilang padi, dinas pertanian kabupaten, dan Babinsa Kodim 0107/Aceh Selatan.

"Ini sengaja kita kumpulkan pemilik kilang padi se-Kabupaten Aceh Selatan dan kelompok tani, supaya dapat bekerjasama dalam bermitra dengan bulog," kata Dandim dihadapan Tim Evaluasi Mabesad.

Selanjutnya, kita sudah melakukan koordinasi di tingkat kabupaten dengan bulog dan dinas pertanian terkait harga gabah. Dari segi harga, memang HPP (harga penjualan pemerintah) sudah ditetapkan dan terpampang di tiap-tiap kecamatan.

"Harga gabah yang bisa dibeli bulog seharga 4.200/kg, tetapi hal tersebut harus dikonferensi dulu, tidak langsung dibeli karena harus diolah terlebih dahulu oleh kilang padi menjadi beras seharga 7300/kg dengan kualitas medium. Itu yang akan dibeli oleh Bulog Divre Blangpidie," terang Dandim kepada peserta yang hadir.

Namun, sambungnya, bagaimana supaya itu bisa menutupi ongkos produksi? Pengangkutan gabah dan beras ke bulog akan didukung Kodim.

"Kita upayakan dengan cara operasional di dukung Kodim, untuk pengangkutan beras milik petani ke bulog tidak dipungut biaya alias gratis," timpalnya.
Dandim menambahkan, permintaan pembelian gabah dan beras tidak seluruhnya dari hasil panen, namun hanya 10 persen saja dari kapasitas hasil produksi. "Itu namanya kerjasama," tutup Dandim.

Sementara itu, Kolonel Inf Ate Ajad W dalam menjawab pertanyaan dari salah satu kelompok tani tentang bagaimana agar dapat tanam padi serentak, menyampaikan bahwa ini tugas Danramil dan Babinsa dengan bantuan PPL untuk terus mensosialisasikan kapan waktu tanam yang tepat dan manfaat tanam serentak.

"Memang ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, budaya sudah mengakar dari nenek moyang. Namun untuk bisa tanam serentak bukan satu hal yang tidak mungkin," ujar Ketua Tim Mabesad.

Perlu diketahui, tanam serentak banyak manfaatnya, salah satunya menghindari serbuan burung yang memakan padi.

"Kalau hanya sebagian yang tanam padi, otomatis burung dan hama akan turun ribuan, namun jika seluruh Aceh Selatan melaksanakan tanam secara serenak maka burung juga akan kewalahan dan terpecah kelompoknya. Disamping kita juga berupaya menjaga akan tetapi tidak terlalu berat lagi," terangnya.

Sedangkan Kasub Divre Blangpidie yang membawahi empat kabupaten yaitu Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Singkil, Elmar Findra menyampaikan bahwa peran bulog menjaga tiga pilar ketahanan pangan yaitu persediaan stok beras yang cukup, harga beras terjangkau oleh masyarakat dan melakukan stabilisasi harga.

"Bulog butuh beras 600 ton perbulan untuk 4 kabupaten dibawah subdivre Blangpidie yaitu Asel, Abdya, Kota Subulussalam dan Singkil. Stok aman bulog jika masih mampu menyediakan selama 4 bulan, jika 3 bulan beras sudah minim maka ini darurat," jelas Kasub Divre.

Oleh karena itu, sambungnya, kami mengajak pemilik kilang padi untuk bermitra dengan Bulog. "Bagi teman-teman yang ingin bermitra silahkan. Namun ada aturannya, jika tidak memiliki kelengkapan adm, bisa langsung menyalurkan melalui satker," sebutnya.

Jadi, untuk yang memiliki kilang padi kecil tidak perlu repot mengurus admnya, bisa langsung ke bulog. Ia menambahkan, ada yang lebih istimewa jika menjadi mitra, penjualan beras biasa langsung dibayar melalui BRI.

"Petani dan pemilik kilang langsung terima pembayaran melalui rekening," tutupnya.

Evaluasi yang dilakukan Tim Mabesad berlangsung begitu alot, tanya jawab antara pemilik kilang, kelompok tani dengan Tim Mabesad, Kodim dan Bulog menuai hasil yang terarah. Untuk kedepan akan dilakukan berbagai upaya dalam meningkatkan serapan gabah serta mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Selanjutnya, Dandim Aceh Selatan akan melakukan upaya mendatangi setiap kilang padi dan akan menentukan satu kilang padi untuk satu kecamatan yang akan menjadi mitra Bulog.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini