-->








Bupati Aceh Besar Bersama WS Pangdam IM Kembali Panen Raya Padi di Montasik

16 September, 2017, 21.36 WIB Last Updated 2017-09-16T14:36:22Z
ACEH BESAR - Kabupaten Aceh Besar kembali melakukan panen raya padi musim tanam gadu 2017. Panen raya padi sawah tersebut dipimpin Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali bersama Wakil Sementara Panglima Kodam Iskandar Muda Brigjen TNI Rahmad Pribadi, Staf Ahli Mentan RI Ir. Mukhti Sarjono MS,  Asisten II Setda Aceh Drs. Saiba Ibrahim, Dandim 0101/BS Letkol Inf Iwan Rosandriyanto, SIP, Kabulog Aceh dan unsur Forkopimda serta pejabat terkait lainnya di Gampong Atong, Kecamatan Montasik, Sabtu (16/09/2017).

Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengatakan, panen raya padi musim tanam gadu 2017 merupakan kerjasama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dengan TNI AD yang mengikutsertakan semua dinas/instansi terkait, para camat, penyuluh, keuchik dan masyarakat/petani Kecamatan Montasik.

Dijelaskan juga bahwa pelaksanaan program ketahanan pangan yang sedang digalakkan terutama padi sawah, pada kenyataannya cukup membahagiakan kita semua. 

"Dimana dengan luas baku sawah Kabupaten Aceh Besar seluas 31.998 ha, dengan realisasi luas tanam MT Gadu 2017 seluas 21.470 ha dari luas sasaran tanam18.833 ha, terdapat kelebihan tanam 2.637 ha, dengan provitas 7,00 ton/ha, produksi mencapai 120.000 ton Gabah Kering Panen (GKP), dengan harga Rp. 4.300,- Rp 5.100/Kg pada saat panen," jelasnya.

Menurut Bupati Aceh Besar, tercapai hasil produksi yang baik berkat karena kerjasama mulai dari kecamatan sampai ke kelompok tani.

"Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran dan kerjasama serta pengawalan yang dilakukan oleh TNI-AD, penyuluh pertanian dan mantri tani dalam menangani pelaksanaan pendampingan mulai dari penanaman, pemanenan, sampai pascapanen secara baik dan benar," sebutnya.

Lebih lanjut kata Mawardi, dari harga gabah yang berkembang saat ini para petani merasa cukup lega dimana harga gabah kering panen membawa kabar yang membahagiakan kita semua. Dimana harga gabah kering panen sudah berada diatas harga dasar yang ditetapkan Pemerintah. 

Walaupun demikian, kata dia, masih merasakan adanya kendala-kendala yang ditemui di lapangan, seperti misalnya belum tersedianya traktor besar untuk mengolah tanah, saluran tersier banyak yang bocor, sehingga air terbuang ketempat yang lain. Saluran irigasi yang perlu diperbaiki lebih lanjut, baik saluran pembawa maupun pembuang, harga pupuk yang belum bersahabat dengan petani dan kelangkaan pupuk di pedesaan. 

"Semoga dengan adanya semangat reformasi dan keterbukaan serta keterpaduan yang dilandasi dengan rasa persaudaraan yang ikhlas, kita dapat menghadapi tantangan, rintangan dan hambatan sehingga kita dapat mewujudkan swasembada pangan dan swasembada pangan berkelanjutan. Mudah-mudahan Allah SWT meridhai setiap langkah mulia ini," demikian Mawardi Ali.

Kendala lain, menurut Mawardi juga terus meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian. Dalam persoalan ini Pemkab Aceh Besar mengharapkan agar gampong membuat qanun untuk larangan membangun pemukiman di lahan produktif pertanian. 

"Pemerintah bukan tidak  membangun jalan usaha tani untuk memudahkan mengangkut produksi namun kami khawatir agar berubah menjadi jalan dimana akan di bangun pemukiman atau perumahan," ujarnya.

Sedangkan Wakil Sementara Panglima Kodam Iskandar Muda Brigjen TNI Rahmad Pribadi pada kesempatan itu juga menyampaikan apresiasi dan rasa bahagianya karena panen raya tersebut membawa hasil yang sangat baik dengan tercapainya produksi yang maksimal. 

"Diharapkan dengan adanya produksi yang terus membaik itu, kesejahteraan dan pendapatan petani di Aceh Besar akan terus meningkat," ujarnya.

Brigjen Rahmad Pribadi mengharapkan agar Pemkab Aceh Besar dan instansi terkait terus bekerja maksimal, sehingga daerah ini terus swasembada pangan. 

"Kami berkeyakinan, potensi sektor pertanian dapat terus dikembangkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Sementara Kadis Pertanian Aceh Besar Ahmad Tarmizi, SP, MM, menambahkan, luas lahan sawah di Kecamatan Montasik mencapai 1.350 ha, namun yang tanam di musim gadu seluas 600 ha dan yang dapat dipanen seluas 600 ha. Lokasi sawah di Kecamatan Montasik termasuk Desa Atong dapat dialiri dengan irigasi teknis. 

"Produksi padi Aceh Besar cukup bagus dengan hasil produksi 1 ha bisa mencapai 7 ton," kata Ahmad Tarmizi.

Selanjutnya Ketua Kelompok Tani Berkat Usaha Gampong Bueng Tujuh Montasik, berharap pemerintah dan TNI dapat terus melakukan pembinaan, penyuluhan dan pendampingan. Hal itu, dimaksudkan agar para petani terus termotivasi. 

"Kami petani jika ada penyuluh dan juga Babinsa TNI senang dan juga menambah ilmu," ujarnya.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini