-->


FGMA Ajak Dukung Pemerintahan Irwandi-Nova dengan Menjaga Karakter ke-Acehan

06 September, 2017, 21.14 WIB Last Updated 2017-09-06T14:14:25Z
BANDA ACEH - Lembaga Front Gerakan Marwah Atjeh (FGMA) berkomitment mendukung penuh pemerintah Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah periode lima tahun mendatang. FGMA juga berkomitmen memposisikan diri menjadi wadah pemersatu mantan kombatan demi melanjutkan cita-cita para syuhada serta bertekad untuk mengembalikan harkat martabat bangsa Aceh yang bermarwah.

"Rakyat Atjeh harus 'Merdeka' dari kebodohan, bebas dari kemiskinan, bebas diskriminasi dari pihak manapun," demikian kata Ketum FGMA, Tgk. Sufaini Syekhy kepada LintasAtjeh.com, Rabu (06/09/2017).

Kata mantan Kombatan GAM yang juga Ketua Achehness Australia Association ini mengungkapkan yang terpenting harapan kita semuanya, setelah perdamaian Aceh dengan RI dan telah disepakati butir MoU maka pemerintah Aceh wajib mewujudkan antara lain harga mati menyediakan lapangan kerja harga mati, wajib menjalankan aturan hukum di Aceh harus dengan hukum self government (aturan hukum sendiri). Kemudian pemerintah Aceh wajib memudahkan pelayanan publik, wajib menyedikan rumah layak tinggal kepada rakyat, wajib menyediakan pengobatan gratis dan pendidikan gratis serta wajib mengurus janda-janda korban konflik, anak yatim yang ditinggal syuhada dan TNA yang masih hidup.

"Poin diatas memang harus mampu dijalankan oleh pemerintah Aceh. Kemudian berharap kita semua bersatu padu memberi dukungan penuh pada pemerintah Irwandi Yusuf dan Nova. Tapi rakyat wajib mengawal dengan kritis tetapi tetap dengan cara profesional," ajak Tgk. Syekhy.

Tgk. Syeky juga berpesan kepada seluruh rakyat Aceh untuk menjaga karakter heroik dan patriot, jangan menjadi Aceh tumbuh subur karakter yang negatif dan tidak sesuai karakter ke-Acehan.

"Jangan menumbuhkan karakter fitnah memfitnah, menjadi tukang menjilat pant*t (meulieuh), menjadi rakyat peminta-minta sie mahmeugang, menjadi pengkhianat perjuangan. Kemudian menjalankan budaya luar yang justru malu bicara menggunakan bahasa Aceh, malu makan khas makanan Aceh,dll. Termasuk maraknya tempat maksiat dan subur berbuat maksiat," sebutnya mengingatkan.

Menurutnya, penyakit subur itu bukan karakter bangsa Aceh yang sesungguhnya. Karena bangsa Aceh yang sesungguhnya adalah bangsa yang berkarakter kritis, hudep mulia matee syahid.

"Menjelat (meulieuh) kon karakter bangsa Aceh, beh!" demikian pesan tegas Tgk. Syekhy.

Dikatakannya, itulah tugas pemerintah Aceh dibawah Irwandi Yusuf dan Nova bersama rakyat Aceh, khususnya GAM untuk mengangkat marwah bangsa Aceh seperti dahulu kala lagee masa Subur Iskandar Muda.

"Mari kita semua bersatu dan kompak untuk memberi kesempatan pada Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah dalam mewujudkan cita-cita kita semua dan cita-cita para syuhada," demikian ajak Tgk. Semoga, Ketum FGMA.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini