-->








Haji Uma Sesalkan Tragedi Pencabulan Terjadi di Dayah

09 September, 2017, 21.53 WIB Last Updated 2017-09-09T14:53:33Z
ACEH UTARA - H. Sudirman, Senator asal Aceh yang akrab disapa Haji Uma mengutuk keras dan menyesalkan terkait terjadinya peristiwa tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh oknum Pimpinan Dayah di Tanah Luas, Aceh Utara, Sabtu (09/09/2017).

Haji Uma kepada LintasAtjeh.com menyampaikan bahwa dirinya meminta kepada penegak hukum agar terus mengusut dan menangkap pelaku. Oknum pimpinan dayah tersebut harus dihukum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku, sehingga dapat memberikan efek jera dan agar tidak ada lagi oknum pengajar di pesantren yang berjiwa mesum seperti itu.


"Kita umat islam di Aceh agar bersikap dewasa serta menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada penegak hukum. Untuk itu, kita jangan main hakim sendiri," ujar Haji Uma.

Haji Uma berharap kepada masyarakat untuk tenang dan tidak terusik dengan peristiwa tersebut. Karena perbuatan itu dilakukan oleh oknum yang menodai dunia pengajian disebuah pesantren atau dayah. Tentunya kejadian ini tidak menjadikan tolak ukur masyarakat kepada lembaga pengajian lainnya, dan kita mengajak masyarakat untuk tetap menjaga nilai-nilai keagamaan serta kekhususan Aceh.

"Jujur, saya sangat terkejut mendengar pemberitaan dibeberapa media baik cetak maupun online di Aceh tentang terjadinya perbuatan asusila di dayah atau pesantren tersebut," akunya.

Oleh karena itu, sambung Haji Uma,  penting sekali mengembalikan ruh dayah salafi ke aslinya. Modernisasi telah mempengaruhi pola pikir pengajar, sehingga rentan latah bersifat konstuktif ala modern.

"Maka kedepan menjadi pemikiran dan kebijakan kita semua, mengingat dayah adalah bentuk boarding school atau menetap. Perlu ada regulasi khusus pengecualian dengan sistem ajar santriwati khusus dayah diasuh oleh perempuan," jelasnya.

"Sebaliknya juga begitu dengan santri pria, kecuali pada pengajian umum yang di langsungkan di tempat terbuka," imbuhnya.

"Ini bisa menjadi pelajaran bagi dayah pesantren lain agar dalam merekrut tenaga pengajar betul betul diseleksi supaya masalah seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari," pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini