-->








Jokowi Dinilai Tidak Tegas Terkait Pembantaian Rohingya, F-GMA Minta Aceh Merdeka

03 September, 2017, 11.56 WIB Last Updated 2017-09-03T04:56:36Z
IST
BANDA ACEH - Lembaga F-GMA (Front Gerakan Marwah Atjeh) akan segera meminta untuk keluar dari pemerintah Indonesia dan kembali menuntut hak atas Aceh Merdeka, untuk berdiri sendiri.

Hal ini dilakukan terkait sikap lembek pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi terhadap pembantaian militer Myanmar terhadap muslim Rohingya.

Pernyataan Lembaga F-GMA (Front Gerakan Marwah Atjeh) tersebut disampaikan Tgk. Sufaini Syekhy selaku ketua lembaga tersebut kepada LintasAtjeh.com berupa Surat Terbuka Untuk Presiden Jokowi, Saudara Jokowi, Minggu (03/09/2017).

Dikatakan mantan kombatan GAM ini, presiden dipilih oleh mayoritas ummat Islam se-Indonesia, khususnya kami dari Aceh Darussalam mayoritas juga memilih anda akhirnya anda menjadi presiden. Itu artinya anda seharusnya secara voting bisa disebut Oresiden Islam Indonesia.

"Sudah sepatutnya anda wajib membela ummat Islam dan berdiri di garis depan. Maka oleh itu, kami sebagai ummat Islam Aceh Darussalam mendesak anda untuk segera bertindak membantu ummat Islam Rohingya yang sedang dibantai oleh  Pemerintah Myamar yang sangat keji dan biadab," tandas Tgk. Syekhy.

Ditegaskan Tgk. Syekhy, Bapak Jokowi yang kami banggakan dan kami telah memilih anda sebagai presiden. Sekali lagi kami meminta agar segera bertindak keras terhadap Myanmar dan segera putuskan hubungan bilateral dengan mereka serta beri ancaman Indonesia siap melakukan perang dengan Pemerintah Myanmar.

"Kami dari Aceh Darussalam siap bergabung untuk melawan Myanmar. Ini bila anda tidak segera bertindak melakukan penyelamatan Islam Rohingya di Myanmar maka kami atas nama Lembaga F-GMA (Front Gerakan Marwah Atjeh) akan segera meminta untuk keluar saja dari Pemerintah Indonesia. Kami kembali menuntut hak atas Aceh Merdeka, untuk berdiri sendiri," tandasnya bergemuruh.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini