-->








Ratusan Warga Tumpah Ruah Nobar Film G 30 S/PKI Bersama Koramil 07/Kluet Selatan

24 September, 2017, 01.48 WIB Last Updated 2017-09-23T18:48:32Z
ACEH SELATAN - Berdasarkan TAP MPRS No. 25 tahun 1966 dijelaskan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai terlarang dan tidak boleh berkembang di wilayah NKRI.

Oleh karena itu, untuk memperkenalkan dan meluruskan fakta sejarah Bangsa Indonesia kepada seluruh rakyat terutama pada generasi muda, Koramil 07/Kluet Selatan menggelar acara Nobar (nonton bareng) pemutaran film G 30 S/PKI, bertempat di lapangan bola voli Desa Suak Bakong, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (23/09/2017) sekitar pukul 20.30 WIB.

Sebanyak 700 orang warga masyarakat ditambah anggota TNI dari Koramil dan Yonif 115/ML sebanyak 25 orang, Polri 5 orang, para keuchik se-Kecamatan Kluet Selatan 17 orang, mukim 3 orang dan Tokoh masyarakat 40 orang tumpah ruah memadati lapangan bola voli Desa Suak Bakong untuk menyaksikan pemutaran film pemberontakan G 30 S/PKI.

Tampak hadir saat pemutaran Film G 30 S/PKI, Camat Kluet Selatan Saiful Helmi, Batuud Koramil 07/KS Pelda Erfin Sormin, para Babinsa, Kapolsek Kluet Selatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para Kades se-Kecamatan Kluet Selatan dan masyarakat.

Camat Kluet Selatan Saiful Helmi dalam sambutannya mengatakan pemutaran film G 30 S/PKI ini adalah untuk mengenang dan memperkenalkan kembali sejarah kelam bangsa Indonesia kepada warga masyarakat.

"Pemutaran Film G 30 S/PKI ini untuk mengingatkan sejarah masa lalu yang terjadi pada Bangsa Indonesia. Selain itu untuk menumbuhkan sikap nasionalisme masyarakat dan generasi muda penerus bangsa untuk tahu sejarah pemberontakan G 30 S/ PKI. Komunis tidak boleh hidup di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," terangnya.

Dihadapan ratusan penonton, Camat Kluet Selatan mengucapkan sangat-sangat berterimakasih kepada TNI khususnya Koramil 07/KS yang telah bekerjasama untuk menyelenggarakan pemutaran film sejarah kelam Bangsa Indonesia yakni G 30 S/PKI.

Sementara Keuchik Suak Bakong Samsul Kahar mengharapkan agar masyarakat dapat memetik hikmahnya sebagai sejarah yang sangat penting dan tidak akan, tidak boleh terulang lagi, cukup pada tahun 1965.

"Lihat apa yang terjadi di masa kelam itu, maka mengerti dan pahami sejarah bangsa sendiri. Jadikan pelajaran bagi kita semua, semoga TNI dan masyarakat bersatu untuk membasmi paham yang tidak sesuai dengan Pancasila," pungkas Keuchik.

Selanjutnya, dalam kesempatan itu Babinsa Koramil 07/KS Serka Isradi mengajak seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap perkembangan paham yang telah dilarang oleh negara.

"Kita bersama-sama mencegah masuknya paham komunis di wilayah kita. Jangan sampai negara kita dipecah belah oleh pihak yang ingin menghancurkan NKRI, tonton dan pahami bagaimana sejarah kelam bangsa kita akibat pengkhianatan PKI. Jangan sampai negara kita yang berketuhanan Yang Maha Esa menjadi negara komunis yang tidak percaya kepada Tuhan," tutup Serka Isradi.

Pantauan di lokasi, masyarakat yang hadir begitu antusias menyimak film sejarah kelam yang dialami Bangsa Indonesia akibat pengkhianatan PKI.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini