-->


Irwandi Yusuf Ingatkan Raidin-Bukhari Tidak Terjebak Korupsi

02 Oktober, 2017, 21.18 WIB Last Updated 2017-10-02T14:18:12Z
ACEH TENGGARA - Saat melantik Bupati-Wakil Bupati Aceh Tenggara, Raidin Pinim-Bukhari, Senin (02/10/2017), di Kutacane, Irwandi Yusuf meminta kepada Pemerintah Aceh Tenggara untuk menghindari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Kepada Raidin, jika mampu mewujudkan 85 persen dari program yang disusun, Irwandi yakin pasangan ini akan kembali dipilih di periode mendatang. "Jangan sampai anda memimpin tidak sampai 5 tahun," kata Irwandi.
 
Saat ini, banyak pejabat di berbagai daerah terkena Operasi Tangkap Tangan oleh lembaga KPK. Mereka terjerat dengan berbagai perilaku korupsi. "Jangan sampai hal ini terjadi di Aceh. Saya memperingatkan hal ini kepada bupati sekaligus diri saya sendiri," kata Irwandi. 

Di berbagai kesepakatan pelantikan pejabat daerah di seluruh Aceh, Irwandi memang kerap mengingatkan pejabat untuk menganut mazhab hana fee, yaitu tidak mengambil biaya di luar ketentuan yang telah ditetapkan. Ia meminta hal itu juga diterapkan di Aceh Tenggara.

Di Aceh sendiri, sebagai daerah yang  yang kaya akan adat hari jelang ramadhan dan lebaran menjadi hari yang paling menakutkan bagi pejabat. Dimana banyak masyarakat yang berkumpul untuk meminta jatah daging meugang kepada para pejabat. Bayangkan jika harga daging di Aceh seharga 150 ribu per kilo dan ada 500-an orang yang mengantri untuk dapat jatah daging dari pejabat.

"Bagi yang tidak tahu cara menangkisnya, korupsi tentu jadi jangan keluarnya," ujar Irwandi.

Tradisi meugang sendiri lahir dari masa keemasan Aceh, yaitu pada masa kesultanan. Di mana sultan meminta pendataan orang miskin, anak yatim dan janda untuk diberikan daging di saat meugang. Namun realita saat ini, meugang menjadi lebih penting dari puasa itu sendiri. 

"Kepada alim ulama, tinjau kembali apa meugang ini masih wajar. Apa tradisi meugang masih wajar atau apa sudah makruh," ujar Irwandi. "Bukan saya anti adat, tapi saya malu, sepertinya kita kehilangan harga diri."

Berbicara anak yatim, pemerintahan Irwandi telah menyusun program beasiswa yatim sejak 2009 lalu. Taksiran beasiswa itu sudah terhitung hingga ke biaya meugang. Di APBA Perubahan 2017, Irwandi bahkan kembali menambah nilai beasiswa tersebut. “Karena itu, seharusnya tidak ada alasan jelang meugang ada yang mencari dana untuk anak yatim,” tegasnya.[Humas Aceh]
Komentar

Tampilkan

Terkini