-->




Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke - 89, Dandim Aceh Selatan Bacakan Amanat Menpora

29 Oktober, 2017, 02.07 WIB Last Updated 2017-10-28T19:07:43Z
ACEH SELATAN - Delapan puluh sembilan tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul di sebuah gedung daerah Kwitang Jakarta. Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. 

Kutipan tersebut mengawali amanat yang dibacakan Dandim 0107/Aceh Selatan Letkol Kav Hary Mulyanto selaku Inspektur pada upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke - 89 tahun 2017 yang diselenggarakan terpusat di Markas Kodim Aceh Selatan, Desa Lhok Bengkuang Timur Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (28/10/2017). 

Dalam pelaksanaan upacara, bertindak sebagai Danup Kapten Inf Raflizar, SH, pembaca UUD 1945 Letda Inf Samsul Yadi, pembaca teks keputusan kongres Pemuda Indonesia 1928 Kapten Inf Endang Ruhiyat, pembaca Doa Kapten Arh Rahman dan selaku perwira upacara Kapten Inf Alponso. Tak ketinggalan pengibar bendera merah putih oleh provost yaitu Serda Hendri Juanda, Kopda Khoirul dan Kopda Fahrizal. 

Sedangkan untuk peserta kesatuan upacara diisi oleh barisan Makodim dan PNS sebanyak satu peleton, Unit Intel, Disjan wilayah Kodim Aceh Selatan dan seluruh Danramil jajaran beserta 3 orang anggota. 

Kali ini, peringatan hari sumpah pemuda mengangkat tema "Pemuda Indonesia Berani Bersatu", sebagaimana sejarah masa lampau disaat pelaksanaan kongres pemuda ke - 2, dimana seluruh pemuda Indonesia berkumpul jadi satu tanpa ada batas, tanpa membedakan suku, agama dan daerah. Bahkan dihadiri oleh peserta yang berasal dari pulau - pulau terjauh Indonesia. 

"Pernahkah kita bayangkan bagaimana seorang Muhammad Yamin dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena dari Ambon, Katja Sungkana dari Madura dapat bertemu dengan Lefran Senduk dari Sulawesi," sebut Dandim membacakan amanat. 

Bukan hanya bertemu, lanjutnya, tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen keindonesiaan. 

"Ini membuktikan bahwa perbedaan agama, suku, bahasa dan adat istiadat tidak menjadi penghalang untuk bersatu," ungkap Dandim Letkol Kav Hary Mulyanto dihadapan peserta upacara. 

Oleh karena, Dandim mengajak semuanya untuk bergandengan tangan baik pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta untuk bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928. 

"marilah kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Ini saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia," tutup Dandim Aceh Selatan mengakhiri amanat Menteri Pemuda dan Olah Raga RI Imam Nahrawi.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini