-->








'Piala Dunia Pramuka' Menuju Indonesia Juara 2045

27 Oktober, 2017, 17.06 WIB Last Updated 2017-10-27T10:06:23Z
JAKARTA - Sebanyak 528 Pramuka peserta Lomba Tingkat Lima (LT-V) Kwarnas Gerakan Pramuka bertekad menjadikan Indonesia juara di segala bidang pada 2045. Tekad itu diabadikan dalam spanduk besar ukuran 10 M x 0,8 M bertuliskan "Usia Kami Sekarang 11-15 tahun, 2045 Indonesia Juara Dunia". Selain itu mereka juga berfoto dengan spanduk bertuliskan 'Ayo Promosikan dan Bela NKRI di Media Sosial Pramuka Perekat NKRI.'
 
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menjelaskan, di setiap acara Pramuka, kami dan para Wakil Ketua Kwarnas selalu kompak menyampaikan, mengingatkan kepada adik-adik Pramuka agar menjauhi hal-hal negatif seperti narkoba, miras, rokok, pergaulan bebas, tawuran, dll. Kita ingin tertanam di hati Pramuka, bahwa mereka kader-kader bangsa yang harus memenangkan Indonesia di segala bidang pada 2045 nanti.
 
"2045 itu tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia, kita ingin Pramuka yang ada di 514 Kota/Kab ini sadar bahwa mereka bersaing dengan anak-anak dari seluruh dunia. Yang dibutuhkan bukan hanya pintar dan punya integritas, tapi juga gotong-rotong dan ini langsung learning by doing dalam banyak sekali kegiatan Pramuka di luar ruangan," ujar Adhyaksa Dault, di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017).
 
Sedangkan untuk pemanfaatan media sosial, Adhyaksa mengatakan sejak 2014 sudah ada Tim Siber Pramuka, fokusnya mempromosikan kegiatan Pramuka dan promosi Indonesia. "Kita punya tagline setiap Pramuka adalah kantor berita, hampir 700-an video pendek durasi 1-5 menit sudah diproduksi anggota Gerakan Pramuka dari berbagai daerah, isinya soal kuliner, budaya, pariwisata, kegiatan Pramuka, dll. Cek saja di media sosial, saya sampai kaget mereka bisa bikin begitu," ungkap Adhyaksa.
 
Terkait literasi digital, Kepala Pusdiklatnas Gerakan Pramuka, Prof. Dr. Suyatno menjelaskan di Gerakan Pramuka, literasi alam dilaksanakan melalui isyarat, tanda-tanda alam, pergerakan cuaca, arah angin, simbol-simbol, bunyi peluit, kentungan, dll. Jadi, literasi alam adalah kekuatan diri dalam membaca secara visual, audio, kinestetis terhadap alam melalui benda-benda, tumbuhan, cuaca dan alam secara luas.
 
"Misalnya dalam mendirikan tenda, lihat arah angin dan kontur tanah. Jika tanah retak tentu ada potensi kemungkinan longsor. Karena kegiatan Pramuka lebih banyak diluar ruangan, maka selain literasi digital, Pramuka juga diajarkan literasi alam," ujar Prof. Dr. Suyatno.
 
Sebagai informasi, LT-V adalah kegiatan yang sangat dinantikan dan prestisius, karena seleksi peserta yang sangat ketat. Regu yang bisa mengikuti Lomba Tingkat Lima (LT-V) adalah Regu yang menjuarai empat Lomba Tingkat (LT) sebelumnya, yaitu LT-I (tingkat Gugus Depan), LT-II (tingkat Kecamatan), LT-III (tingkat Kota/Kabupaten), dan LT-IV (tingkat Provinsi). Jadi, LT-V adalah pertemuan regu penggalang terbaik di Indonesia. Ibarat pertandingan sepakbola, LT-V adalah 'Piala Dunianya' Pramuka.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini