-->




Saat Wanita Gampong Ikulhung Menekuni Anyaman Atap Rumbia 

26 Oktober, 2017, 04.40 WIB Last Updated 2017-10-25T21:40:21Z
ABDYA - Hampir setiap hari, warga Gampong Ikulhung, Kecamatan Jeumpa? Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menghabiskan waktunya dengan menganyam daun rumbia sebgai pekerjaan tambahan untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.

Gampong Ikulhung yang dikenal sejak puluhan tahun lalu dengan produksi atap rumbia itu, terletak di pinggiran Ibukota Kabupaten Abdya dengan jarak tempuh 5 hingga sepuluh menit saja. Desa ini menyimpan kekayaan daerah dengan produksi atap rumbia dan juga sagu mentah.

Atap rumbia yang telah dipasarkan di beberapa daerah kabupaten tetangga tersebut, dulunya dibuat atau dianyam oleh kaum laki-laki saja. Namun seiring dengan perkembangan zaman, penganyaman atap rumbia di Gampong Ikulhung sudah dilakukan oleh ibu-Ibu rumah tangga, remaja bahkan anak-anak sekolah sebagai pekerjaan tambahan untuk pendapatan keluarga.

Hal tersebut diceritakan salah seorang ibu rumah tangga Armiati (44), kepada LintasAtjeh.com, Rabu (25/10/2017), di kediamannya Gampong Ikulhung saat menganyam daun rumbia.

Diceritakan Armiati, menganyam daun rumbia sudah ditekuni sejak masih remaja hingga berlanjut sampai sekarang sudah berkeluarga. Pekerjaan itu dilakukannya untuk membantu menambah pendapatan ekonomi keluarga walapun pendapatan yang didapatkan tidak seberapa.

"Saya menganyam atap daun rumbia dibayar oleh empunyanya dengan bayaran satu anyaman Rp 500 rupiah. Dalam sehari bisa menghasilkan Rp 20.000 hingga Rp 40.000, lumanyan bisa untuk jajan anak dan keperluan dapur," ujar Armiati.

Tidak hanya membantu kebutuhan keluarga, katanya, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sosial seperti menghadiri hajatan di dalam dan luar gampong. Namun yang menjadi pertanyaan, ibu-ibu penganyam daun atap rumbia sampai saat ini tidak ada bantuan pemerintah untuk pembelian bahan baku yang diperlukan.

"Kami sangat berharap bantuan Pemerintah Daerah untuk membantu tambahan modal untuk penyediaan bahan bakunya seperti bambu dan rotan. Itu saja boleh," tuntas Armiati.

Di lokasi yang sama, Yusmanidar (33), ibu rumah tangga dengan tiga anak juga menekuni pekerjaan anyaman atap daun rumbia walaupun pendapatan yang didapatkan dari pekerjaan itu tidak terlalu banyak, tetapi mampu mengurangi beban kebutuhan keluarga.

"Kita melakukan kegiatan ini dengan duduk berkelompok dua sampai lima orang. Jadi kita jalani aja, tanpa meninggalkan tanggung jawab kita semua sebagai istri dan ibu bagi anak-anak kita," demikian ujar Yusmanidar.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini