-->




Jambore Pemuda Indonesia Jadi Ajang Memperkenalkan Aceh

09 Desember, 2017, 16.53 WIB Last Updated 2017-12-09T09:53:04Z
JAMBORE Pemuda Indonesia (JPI) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda dari 34 provinsi di Indonesia melalui pertukaran informasi dan budaya. Setelah tahun sebelumnya Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah menjadi tuan rumah, pada tahun 2017 ini Kota Sawahlunto di Sumatera Barat memperoleh kesempatan yang sama.

Adapun kali ini, JPI dilaksanakan pada tanggal 15-21 November 2017. Menjadi perwakilan Provinsi Aceh bersama 13 pemuda lainnya menjadi kesempatan yang sangat luar biasa bagi saya. Selain karena menjadi ajang untuk menambah ilmu dan teman, ini juga menjadi kesempatan kedua bagi saya untuk kembali ke tanah minang setelah Pekan Ilmiah Ilmu Tanah Nasional (PILMITANAS) pada tahun 2015 lalu.

Beberapa agenda di JPI pada tahun ini yaitu pelatihan tenun songket Silungkang, kirab budaya, penampilan seni, lomba baca puisi, lomba senam poco-poco nasional, hasta karya, tanam pohon, penyambutan peserta tour de Singkarak dan kegiatan lainnya. 

Walaupun kontingen Aceh mendapatkan sambutan yang sangat positif dari masyarakat dan kontingen lainnya melalui penampilan seni kreasi rapai-i geleng dan ratoh jaroe, namun Aceh belum mendapatkan peringkat tertinggi dalam kegiatan ini.
Namun demikian, banyak pengunjung yang memuji budaya Aceh yang sangat unik ditambah stand Provinsi Aceh yang juga selalu ramai. Kami menjual berbagai produk dengan motif dan bentuk pinto Aceh serta kerawang Gayo seperti tas, bros dan gelang, ditambah kopi Gayo, sarung, kue bada reuteuk, kue seupet dan berbagai produk lainnya. 

Melalui JPI 2017, banyak pengunjung dan kontingen dari provinsi lainnya yang tertarik mendengar cerita tentang Aceh. Terutama kopi Gayo, Tari Saman, tsunami, konflik, ganja dan pelaksanaan syariat Islam yang selalu menjadi daya tarik bagi masyarakat diluar Aceh.

Mendengar cerita tentang Aceh, tidak sedikit dari mereka yang tertarik untuk melihat langsung keunikan serta keindahan Aceh seperti Sabang yang sudah tersohor sampai mancanegara. Disamping pujian secara verbal, Provinsi Aceh juga berhasil membawa pulang penghargaan sebagai juara 2 lomba membaca puisi dan 5 besar terbaik hasta karya. JPI menjadi ajang positif untuk memperkenalkan Aceh yang kaya akan budaya, sejarah serta pariwisata.

Melalui ajang ini pula menjadi kesempatan besar bagi Aceh untuk memperkenalkan informasi mengenai sisi lain dari Aceh daripada tsunami, ganja, konflik dan hukum cambuk yang melekat pada nama Aceh. Provinsi ini punya banyak potensi yang seharusnya diketahui oleh masyarakat luar dan melalui JPI potensi itu dapat diperkenalkan.
Penulis: Mulkan Kautsar (Mahasiswa Ilmu Tanah - Universitas Syiah Kuala)
Komentar

Tampilkan

Terkini