-->








Ketua FPI Aceh: Pernyataan Tentang Kontes Waria Kok Amburadul, Nampak Kali Bohongnya!

19 Desember, 2017, 11.41 WIB Last Updated 2017-12-19T04:42:11Z
BANDA ACEH -  Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh, Tgk. Muslim At Thahiri mengaku bingung terkait perbedaan pernyataan antara GM Hermes dan Kapolresta Banda Aceh terkait kontes waria yang digelar di Hermes Palace Hotel beberapa waktu lalu.

"Menyikapi pernyataan yang berbeda antara GM Hermes dan Kapolresta Banda Aceh, kami tambah curiga dengan ada upaya untuk bela-bela kaum sodom di Aceh. GM Hermes ngaku ada waria tapi bukan kontes cuma buat ulang tahun, Polresta bilang nggak ada waria cuma cewek tulen dan wanita tomboi yang pakek pakaian kek laki-laki. Kami tambah bingung, ni kok pernyataannya amburadul, nampak kali bohongnya," ujar Tgk. Muslim At Thahiri dalam siaran persnya yang diterima LintasAtjeh.com, Selasa (19/12/2017).

Kata Tgk. Muslim, kami mau tanyakan apakah perbuatan lelaki menyerupai perempuan dan perempuan menyerupai lelaki bukan perbuatan terkutuk?  Kenapa dibela-bela seolah-olah mereka tidak bersalah. Padalah Nabi bersabda yang artinya "Allah melaknat lelaki yang menyerupai perempuan dan perempuan yangg menyerupai lelaki".

"Itu perbuatan kaum Sodom yang telah diazab oleh Allah SWT dengan membalik negeri Sodom dan Allah naikkan keatas kemudian Allah lemparkan kebawah," terangnya.

Wahai penegak hukum di Aceh apakah ada hukum yang lebih sempurna dari hukum Allah? Ini Aceh bukan Amerika, ini Aceh bukan Israel jangan buat Aceh seperti Israel? Tgk. Muslim menegaskan, kami Bangsa Aceh bersumpah demi Allah tak terima, kalau ada pihak yang senang dengan LGBT silahkan angkat kaki dari Aceh sebelum azab Allah menimpa orang tak bersalah di Aceh akibat dosa para LGBT dan pendukungnya.

"Kami mengajak pihak yang berwewenang di Aceh untuk bertaubat dengan taubat yang nasuha. Jangan bela-bela maksiat dan jangan bela-bela punya Yahudi. Hermes itu saham Yahudi kenapa di bela-bela! Wahai penguasa kalau tak sanggup kau berbuat baik kepada Aceh jangan kau menjadi penghancur Aceh. Kalau kau tak bisa mensejahterakan rakyat Aceh, jangan kau undang azab Allah agar tertimpa rakyat Aceh," tegasnya.

"Jangan munafiq, di mulut kita bilang bekerja untuk rakyat tapi di lain pihak kita bekerja untuk mengundang azab Allah. Maka kami ajak wahai penguasa, dekatilah para Ulama, minta petunjuk Ulama, jangan Ulama dijadikan raket bak pisang," tandas Tgk. Muslim mengingatkan.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini