-->




Museum Tsunami Gelar Peringatan Puncak 13 Tahun

26 Desember, 2017, 21.02 WIB Last Updated 2017-12-26T16:38:40Z
IST
BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menuturkan, cobaan tsunami yang menimpa Aceh mengandung berjuta hikmah. Aceh dapat merasakan nikmatnya hidup dalam keadaan damai.

"Tidak ada yang paling tepat kita lakukan kecuali bersyukur," pungkasnya saat menyampaikan kata sambutan pada acara puncak peringatan 13 tahun tsunami Aceh dengan The Light of Life di Museum Tsunami, Banda Aceh, Selasa (26/12/2017).

Nova menjelaskan, dari pespektif islam, musibah adalah takdir. Umat Islam harus meyakininya. Namun, setiap cobaan membuat kita memahami dimensi kehidupan.

Dalam Surat Albaqarah 155-157 Allah mengatakan "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Oleh karenanya, Nova mengajak masyarakat Aceh menjadikan Alquran dan sunah rasul sebagai referensi berkehidupan. Tegasnya, masyarakat harus menjadikan cobaan tsunami sebagai bentuk peringatan, sehingga umat Islam berintrospeksi.

Ia turut menegaskan supaya umat Islam di Aceh tidak merayakan tahun baru, melainkan menjadikannya sebagai refleksi tsunami.

"Masyarakat tidak lagi mempertanyakan alasan mengapa tahun baru tidak boleh dirayakan, karena (perayaan tahun) menyimpang dari syariah," pungkasnya.

Hadir pula pada acara ini Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Kadisbudpar) Aceh Reza Fahlevi, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Kepala Museum Geologi Bandung Oman Abdurrahman.

Pengunjung Museum Tsunami, Reza mengungkapkan jumlah penjunjung Museum Tsunami Aceh meningkat tahun demi tahun. Jumlah pengunjung pada 2015 sekitar 600 ribu, 2016 sekitar 712 ribu, dan hingga Oktober 2017 mencapai 600 ribu.

"Dengan peningkatan tersebut, Museum Tsunami harus lebih siap dari segi pelayanan, kekayaan konten, dan meningkatan pesan edukasi bencana," ujar Reza.

Reza menambahkan, Museum Tsunami harus meningkatkan fungsinya sebagai media edukasi, mitigasi rekreasi, dan riset. Diperkirakan, pada akhir 2017 jumlah wisatawan yang mengunjungi Kota Banda Aceh meningkat. Bisa dipastikan hampir seluruhnya akan mengunjungi Museum Tsunami Aceh sebagai salah satu destinasi wisata.

Ia berharap kedepan adanya revitalisasi guna meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas publik di Museum Tsunami Aceh.
Ia turut mengapresiasi pengurus Museum Tsunami Aceh beserta sejumlah komunitas dan relawan yang telah berupaya menyelenggarakan acara peringatan tsunami. Pesan edukasi berkenaan tsunami ditampilkan dengan berbagai kreatifitas seni, video mapping, dan tarian. Ribuan penonton turut hadir dan menyaksikan kegiatan 08.16,  Peringatan Puncak Tragedi Tsunami Aceh tersebut.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini