-->








Prihatin Menyedihkan, Balita 16 Bulan Asal Seruway 'Diserang' Kanker Mata

17 Desember, 2017, 10.34 WIB Last Updated 2017-12-17T03:34:56Z
ACEH TAMIANG - Kondisi prihatin dan menyedihkan dialami oleh Fauzan Ali Ibrahim, anak kedua pasangan Defi Agus Syahputra (29) dan Mahrunisa (26) yang masih berusia 18 bulan, asal dari Desa Tangsi Lama, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, karena telah menahan sakit selama 12 (dua belas) hari akibat mata kanannya terindikasi diserang tumor ganas stadium lanjut.

Saat dikunjungi wartawan LintasAtjeh.com di kediamannya, yakni di Rumah Dinas 'Tenaga Pesuruh' SMA Negeri 1 Seruway, Sabtu (16/12/2017) sekitar pukul 19.30 WIB, Defi Agus Syahputra, yang turut didampingi oleh pihak keluarga serta para masyarakat desa setempat, menceritakan kronologi kejadian tentang sakit yang sedang menimpa anaknya. 

Menurut Agus, awal munculnya penyakit yang menyerang mata kanan 'buah hatinya', bernama panggilan Fauzan, terlihat pada saat bangun tidur, Senin (04/12/2017) pagi. Ketika itu mata kanan Fauzan tampak sedikit membengkak seperti bekas gigitan nyamuk, tapi tidak berwarna merah. 

"Penyakit yang menyerang mata kanan Fauzan terlihat cepat sekali reaksinya. Hanya dalam waktu satu hari, langsung membesar. Bahkan setelah empat hari kemudian, bola mata Fauzan yang sebelah kanan juga mulai terdorong keluar," ungkap Agus sedih.

Atas serangan penyakit yang terlihat sangat menakutkan itu, kata Agus, pada 08 Agustus 2017 kemarin, dirinya beserta isteri, langsung membawa Fauzan berobat ke Rumah Sakit Cut Meutia PTPN I Langsa. Dan setelah dilakukan pemeriksaan, pihak rumah sakit menganjurkan agar anaknya, Fauzan segera dirujuk ke rumah sakit di Medan.

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai tenaga pesuruh di SMA Negeri 1 Seruway yang berkehidupan kurang mampu itu, mengaku kurang memahami tentang sistem berobat ke rumah sakit. Sehingga pada saat membawa Fauzan berobat ke rumah sakit milik perkebunan PTPN I Langsa, beberapa hari lalu dirinya tidak paham bahwa harus membawa surat rujukan yang diambil dari Puskesmas Seruway. 

Dia menambahkan, begitu halnya juga ketika pihak rumah sakit menganjurkan dirinya agar segera membawa Fauzan ke Medan, Agus juga mengaku sedikit kebingungan karena saat itu Fauzan belum miliki kartu BPJS Kesehatan, sehingga pada hari itu juga dirinya langsung meminta tolong kepada saudara laki-lakinya (abangnya) untuk mengurusan kartu BPJS Kesehatan.

Selain itu, turut disampaikan bahwa sebelum membawa Fauzan ke rumah sakit di Medan, dirinya masih berusaha membawa Fauzan ke Poly Mata RSUD Langsa, pada Selasa (12/12/2017) kemarin. Ketika itu, walau diagnosa dari dokter diterangkan bahwa hasilnya normal, namun dokter tetap menyarankan kepada dirinya agar Fauzan segera dirujuk ke rumah sakit di Medan. 

Akhirnya, kata Agus, setelah mendengarkan saran-saran yang disampaikan oleh sejumlah dokter dari Rumah Sakit Cut meutia PTPN I Langsa, dan juga dokter dari RSUD Langsa, pada Rabu (13/12/2017) malam, Agus beserta isterinya langsung membawa fauzan ke Medan dengan menumpangi kendaraan pribadi bantuan dari rekan tetangganya

Dia menjelaskan, sesampainya di Medan, Kamis (14/12/2017) pagi lalu, mereka langsung menuju di Rumah Sakit Adam Malik, dan setelah menunggu jadwal antrian yang cukup lama, barulah kemudian Fauzan diperiksa dan pihak dokter memberikan resep obat yang harus diambil di apotik rumah sakit. Tapi pada saat itu, dikabarkan oleh Agus bahwa pegawai apotik mengatakan kepadanya, stock obat sedang habis dan disuruh menunggu/ambil pada ke-esokan harinya.

Pada hari itu, kondisi Fauzan masih seperti bisa, dan sangat memprihatinkan karena terus menangis tiada henti-hentinya, bahkan bola matanyapun terus membengkak. Namun demikian, dikabar Fauzan tidak arahkan sebagai pasien rawat inap oleh pihak RS Adam Malik, sehingga Agus terpaksa sewa kamar penginapan di Medan.

Selanjutnya pada hari kedua dirinya Medan, tepatnya pada hari Jum'at (15/12/2017) kemarin, dari penginapan yang mereka sewa, Agus beserta isterinya kembali membawa Fauzan ke RS Adam Malik, dengan tujuan untuk mengambil resep dokter yang sehari sebelumnya tidak ada stock barang.

Kemudian, setelah menunggu semenjak pukul 08.00 WIB, barulah sekitar pukul 11.00 WIB, Agus mendapatkan 'sebutir' obat yang diresepkan sehari sebelumnya oleh pihak dokter, dan obat itu untuk diminumkan kepada Fauzan agar dapat tertidur, sehingga dapat dilakukan scanning pada ruang radiologi. Hasil scanning tersebut baru dapat dilihat pada hari Senin, 17 Desember 2017 besok.

Namun, jelas Agus, karena kondisi keuangan dirinya minim sehingga tidak sanggup bertahan di Medan sampai dengan Senin, 17 Desember 2017 besok, maka Jum'at (15/12/2017) kemarin langsung kembali ke kampung halaman, Desa Tangsi Lama, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang

"Saya sangat berharap agar dapat diberi kekuatan oleh Allah untuk mengobati anak saya yang saat ini sangat menyedihkan sekali. Setiap saat menangis, bahkan tidak mau makan. Ma'af bang, apakah ada jalan bagi saya dan keluarga untuk mengobati sakit anak saya?," demikian disampaikan Defi Agus Syahputra.[Zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini