-->








Anggota Dewan Fraksi Golkar Aceh Besar Ngopi Bareng Bersama Sesepuhnya

30 Januari, 2018, 22.58 WIB Last Updated 2018-01-30T15:58:50Z
ACEH BESAR - Pencapaian 5 kursi di DPRK, Fraksi Partai Golkar Aceh Besar duduk ngopi bareng dengan sejumlah sesepuh partai berlogo pohon beringin.

Dari lima anggota dewan perwakilan rakyat kabupaten Aceh Besar partai Golkar itu hadir saat ngopi bareng yaitu, Ansari Muhammad, Saifuddin, Zainal Abidin, Usman AR dan Khairuddin.

"Ngopi bareng ini guna memberikan suntikan semangat dan motivasi bagi para kader partai Golkar Aceh Besar bersama sesepuh partai Golkar," ucap salah satu anggota DPRK Usman AR, Selasa (30/1/2018).

"Sengaja kami silaturahim dengan senior, orang tua kami, bapak Hamidi Usman mantan anggota DPRK, pikiran dan gagasannya masih sangat dibutuhkan bagi kader muda partai Golkar,” kata Usman AR.

Amatan lintasatjeh.com, dalam ngopi bareng tersebut suasana tampak penuh keakraban dan penuh dengan rasa kekeluargaan antar sesama kader Partai Golkar.

"Sementara itu, Sekretaris DPD II partai Golkar Aceh Besar Ansari Muhammad, saat di wawancara lintasatjeh.com menjelaskan, bawah partai Golkar adalah partai terbuka untuk semua komponen masyarakat bukan partai salah satu ormas saja," kata Ansari Muhammad yang juga menjabat wakil ketua DPRK Aceh Besar.

Selain itu lebih lanjut Ansari Muhammad yang berkeinginan maju DPRA 2019, berkeyakinan DPD II partai Golkar Aceh Besar yang selama ini sangat dekat dengan masyarakat dengan aneka ragam budayanya berkomitmen untuk target 2019 mencapai 6 kursi DPRK Kabupaten Aceh Besar.

“Semoga kedepan partai Golkar Aceh Besar mampu mencapai satu fraksi lagi di DPRK Aceh Besar guna selama ini kedekatan masyarkat dan kepercayaan masyarakat pada Golkar dapat terwujud menjadi masyarakat yang sejahterah dalam berbagi bidang,” ucap Ansari Muhammad yang dua priode sebagai dewan Aceh Besar.

Dalam ngopi bareng salah satu warkop Lambaro juga hadir ketua DPD II partai Golkar kabupaten Aceh Besar Muhibuddin Ibrahim.[DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini