-->




FPA : Gubernur dan DPR Aceh Jangan Saling Berbalas Pantun

23 Januari, 2018, 14.42 WIB Last Updated 2018-01-23T07:42:47Z
LANGSA - Ketua Forum Pemuda Aceh (FPA) Kota Langsa, Sayed Sofyan Alatas meminta Gubernur dan DPR Aceh untuk tidak saling berbalas pantun terkait lambannya pengesahan Anggaran Pendapatan Belanjan Aceh (APBA) tahun 2018.

"Gubernur dan DPR Aceh jangan saling berbalas pantunlah, seharusnya mereka serius dan berfikir jernih untuk mengesahkan APBA 2018. Sehingga denyut ekonomi di Aceh terus meningkat," ujar Sayed kepada LintasAtjeh.com, Selasa (23/1/2018), di Kota Langsa.

Menurutnya, selama ini Eksekutif dan Legeslatif saling tuding dan lempar kesalahan, sehingga pengesahan APBA menjadi molor dan lambat.

Kata Sayed, sebaiknya Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) dalam menyusun APBA harus berpedoman pada dokumen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA - PPAS) 2018 yang merupakan hasil daripada Musrenbang tahun 2017 lalu.

"Jika tim TAPA memaksakan kehendak dalam pembahasan APBA dengan tidak memasukkan kegiatan hasil Musrenbang tahun 2017, kami menilai tim TAPA mempolitisir anggaran. Karena hasil Musrenbang tahun 2017 itu merupakan hasil dari aspirasi masyarakat," jelas Sayed.

Sayed juga mengatakan, sebenarnya masyarakat mulai bosan melihat tingkah anggota parlemen Aceh, Gubernur dan perangkat SKPA lainnya yang membuat akrobat politik ketika APBA disahkan, menghabiskan banyak energi hanya untuk berdebat untuk saling menyalahkan angka - angka pada RAPBA yang sedang dalam pembahasan.

Pihaknya berharap agar Gubernur dan DPR Aceh dapat mengedepankan kepentingan masyarakat dan mencari solusi dalam mengusulkan anggaran yang berpihak kepada masyarakat dan mengedepan skala prioritas dalam peningkatan pembangunan daerah.

"Kita berharap Gubernur dan DPR Aceh segera menghentikan drama politik dan mengakhiri konflik kepentingan anggaran, berikan solusi yang tepat sehingga APBA nantinya diharapkan dapat berpihak kepada rakyat," pungkasnya.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini