-->








Jalan Antar Kecamatan Rusak, Warga Protes Perusahaan

25 Januari, 2018, 21.11 WIB Last Updated 2018-01-25T14:11:46Z
ACEH TIMUR - Jalan lintas yang menghubungkan antara Kecamatan Julok dengan Indra Makmur rusak parah akibat dilalui mobil truk intercoler milik perusahaan Kontraktor PT. Medco maupun angkutan Perusahaan Perkebunan Sawit.

Hal tersebut disampaikan H. Abubakar Ben kepada LintasAtjeh.com, Rabu (24/1/2018), di Desa Blang Nisam.

Abubakar menjelaskan, kondisi jalan penuh lubang tersebut sangatlah membahayakan pengguna jalan. Sementara pihak perusahaan belum ada upaya untuk melakukan perbaikan jalan tersebut.

"Kondisi jalan yang rusak parah berada di Desa Seubok Baro, Kecamatan Julok, Desa Bandar Baru Jambo Leubok dan Desa Blang Nisam Kecamatan Indra Makmur. Dan yang paling parah  di Desa Blang Nisam dan Desa Jombo Leubok," katanya.

"Lihatlah kondisi jalan Desa Blang Nisam yang berjarak hanya 1 KM dengan lokasi CPP Blok A PT. Medco EP& Malaka, walaupun jalan rusak belum ada perhatian dari pihak perusahaan. Bahkan sampai saat ini masih dilintasi oleh  truk raksasa milik perusahaan tersebut yang  mengangkut bahan matrial seperi batu krikil dan alat berat lainnya," jelasnya.

Menurutnya, seharusnya dengan hadirnya perusahaan raksasa seperti PT. Medco ini bisa membawa berkah buat masyarakat luas, ini justru sebaliknya jalan kami yang dulunya masih bagus kini sudah rusak.

"Lebih menyakitkan lagi, kenapa kalau masyarakat yang menggunakan jalan yang dibuat oleh PT. MEDCO hampir disetiap persimpangan ada tulisan Dilarang Masuk Jalan Proyek Objek Vital Nasional Bukan Jalan Umum," ketusnya.

"Sedangkan mereka bebas menggukan jalan kami sampai rusak tidak ada yang larang, bahkan kalau ada warga kami yang protes sudah dianggap orang yang tidak pro investasi di Aceh," imbuhnya.

Sementara itu, H. Salamun, warga Desa Blang Nisam mengatakan bahwa jalan yang menghubungkan antara Pasar Alue Merah dengan  Desa Jambo Leubok, Kecamatan Indra Makmur hampir sepanjang 1 KM rusak parah. Bahkan untuk dilalui kenderaan sepeda motor saja sulit, terpaksa masyarakat harus melewati jalan alternatif di kebun-kebun warga.

"Dulunya sebelum digunakan oleh Perusahaan Kontraktor PT. Medco jalan ini cukup bagus, tiap hari para petani dengan mudah akses membawa hasil kebunnya kepasar. Namun saat ini para petani mengeluh akibat jalan rusak dibiarkan begitu saja, tidak ada tanda-tanda upaya untuk diperbaiki oleh perusahaan," bebernya.

Maka untuk itu, H. Salamun berharap kepada Pemerintah Aceh Timur, terutama instansi terkait agar dapat mencari solusi terbaik supaya para petani tidak dirugikan. Ia juga minta kepada perusahaaan untuk peka terhadap lingkungan tempat mereka bekerja.

"Karena masyarakat di Indra Makmur secara umum sangat senang dengan kahadiran PT.Medco dan perusahaan lain, akan tetapi kalau begini caranya menindas masyarakat lebih bagus tutup saja perusahaannya," pungkasnya.[Nas]
Komentar

Tampilkan

Terkini