-->








KPPAA Prihatin Atas Meninggalnya Bayi di RSUD Aceh Singkil

04 Januari, 2018, 18.50 WIB Last Updated 2018-01-04T11:50:50Z
IST
BANDA ACEH - Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Aceh (KPPAA), Firdaus D Nyak Idin menyatakan sangat prihatin sehubungan dengan kasus meninggalnya bayi di RSUD Aceh Singkil karena perawat tidak bisa memasang infus pada Kamis, 28 Desember 2017 lalu.

Terkait hal tersebut, KPPAA menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:

1. KPPAA menyatakan sangat prihatin dan menyampaikan rasa bela sungkawa yang sangat dalam pada keluarga atas terjadinya kasus dimaksud. Semoga Allah SWT memberi ketabahan dan kesabaran.

2. KPPAA juga menyatakan kecewa yang sangat dalam atas terjadinya kasus dimaksud. Kasus ini menunjukkan rendahnya kualitas petugas kesehatan yang ada di RSUD tersebut.  

3. KPPAA mempertanyakan bagaimana sistem rekrutmen tenaga kesehatan di RSUD tersebut? Sehingga hanya satu orang yang memiliki kemampuan memasang infus pada bayi. Menjadi pertanyaan lagi, bagaimana bisa petugas kesehatan yang rendah kualitasnya di RSUD tersebut bisa mendapat STR dari instansi berwenang.


4. KPPAA beranggapan kasus ini bisa saja menjadi indikasi awal rendahnya pelayanan kesehatan secara kesuluruhan di Kabupaten Aceh Singkil.

5. Pada kesempatan ini KPPAA berharap agar Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil dan Pemerintah Aceh terutama Dinas Kesehatan Aceh agar dapat melakukan langkah-Iangkah efektif dan efisien misalnya dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme rekrutmen petugas kesehatan di RSUD Aceh Singkil maupun Rumah Sakit lain yang ada di Aceh dan atau memperkuat kualitas dan kemampuan teknis petugas kesehatan yang ada di RSUD Aceh Singkil maupun di RS lain yang ada di Aceh. Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di RSUD Aceh Singkil maupun RS lainnya di Aceh.

Demikian pernyataan sikap yang dikirimkan ke redaksi LintasAtjeh.com, Kamis (04/01/2017).[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini