-->








Semarak 1000 Tanda Tangan GERHANA 2018

23 Februari, 2018, 01.55 WIB Last Updated 2018-02-22T18:55:25Z
BANDA ACEH - Seluruh Paguyuban, Komunitas dan LSM di Sumatera mengadakan Gerakan Hijrah Nasional, dengan rangkaian acara antara lain orasi, rekam jejak, 1000 tanda tangan, freezemob, bagi-bagi logistik seperti kaos kaki, minsed, bros, jilbab, al Qur'an dan lain sebagainya.

Kegiatan tersebut dipelopori oleh seluruh paguyuban, LSM dan komunitas di Sumatera serta dilaksanakan oleh berbagai lembaga yang tergabung diantaranya AMF Nagan Raya, IMATRA Nagan Raya, FUAZ Aceh Selatan, HADIST Subulussalam, LP2A Aceh Barat, FIKRAH Aceh Tengah dan Bener Meriah, IMPESKA Aceh Singkil, HIPMASIL Aceh Singkil, KOPIAH Aceh Tamiang dan ALMATSURAT Sumatera Barat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Simpang Lampu Merah Darussalam Banda Aceh, Kamis (22/02/2018). Dalam kegiatan tersebut turut berhadir Ketua AMF Nagan Raya, Ketua KOPIAH Aceh Tamiang, Ketua IMPESKA Aceh Singkil, Ketua FIKRAH Aceh Tengah dan Bener Meriah, Ketua HADIST Subulussalam, Ketua FUAZ Aceh Selatan, Ketua IMATRA Nagan Raya, Ketua HIPMASIL Aceh Singkil, Ketua LP2A Aceh Barat, Ketua ALMATSURAT Sumatera Barat.

Kegiatan tersebut juga disambut positif oleh kalangan masyarakat Banda Aceh khususnya masyarakat Darussalam, dikarenakan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Aceh, terkhusus masyarakat Banda Aceh agar senantiasa saling mengingatkan dan saling melestarikan budaya Islam dalam berbusana muslim dan muslimah yang sesuai dengan Syari'at Islam di Aceh.  

Sumardi selaku Ketua Umum AMF Nagan Raya sekaligus Korlap menyatakan bahwa Gerakan Hijrah Nasional 2018 ini adalah gerakan yang baru dibentuk tahun ini, gerakan ini dengan singkatan GERHANA yang merupakan salah satu agenda yang dilaksanakan oleh Program kerja dari Keputrian AMF Nagan Raya dengan mengkolaborasikan antar paguyuban, LSM dan komunitas di Pulau Sumatera.

"Kegiatan ini merupakan bentuk silahturami antar paguyuban, LSM dan komunitas di Aceh maupun diluar daerah. Acara ini sebagai bentuk penolakan dari Valentine Day, pihak yang menyadari bahwa kegiatan tersebut berlawanan dengan nilai-nilai Islam kemudian berinisiasi menyuarakan nilai positif pada tanggal 14 Februari yang bertepatan dengan Valentine Day dengan peringatan Hari Gerakan Menutup Aurat, sehingga muncul Gerakan Hijrah Nasional (GERHANA) yang diadakan inshaa Allah setiap tahunnya," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap dapat menjadi pengingat bagi kita semua akan kewajiban kita sebagai muslim dan muslimah untuk senantiasa menutup aurat dengan pakaian yang syar'i. Semoga Aceh lebih bermartabat dengan Gerakan Hijrah Nasional 2018.

Sumardi selaku korlap juga mengatakan bahwa peserta aksi yang jumlahnya hanya belasan orang berkumpul di Simpang Lampu Merah Darussalam pada pukul 17.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan bagi-bagi atribut seperti kaus kaki, jilbab serta atribut lainnya dan dilanjutkan dengan meminta tanda tangan dari masyarakat untuk GERHANA tahun ini.

Kemudian pembuatan rekaman jejak, lalu dilanjutkan dengan orasi oleh wanita perwakilan setiap organisasi dan juga ketua paguyuban, LSM dan komunitas lainnya. Semua rangkaian agenda GERHANA selesai pada pukul 18.00 WIB dan ditutup dengan agenda foto bersama serta pembacaan do'a.

"Alhamdulillah kegiatan tersebut berjalan dengan lancar mulai dari orasi, frezzmob, bagi logistik, rekam jejak serta tanda tangan GERHANA 2018. semua itu dapat terlaksana berkat dukungan semua pihak.

"Acara seperti ini perlu adanya kesinambungan, sehingga syari'at Islam yang telah ada di Aceh bisa terus dilestarikan dan dilaksanakan dengan sempurna, agar kelak Nanggroe Aceh yang kita cintai ini dapat menjadi panutan bagi seluruh wilayah di Indonesia," tutupnya.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini