-->








Facebook Bakal Ungkap Data Pengguna yang Disalahgunakan

09 April, 2018, 11.05 WIB Last Updated 2018-04-09T04:05:12Z
JAKARTA - Facebook menyebut akan memberitahu pengguna jika akun Facebook mereka termasuk dalam salah satu akun yang disalahgunakan oleh Cambridge Analytica. 

"Sebagai bagian dari proses ini kami juga akan memberitahu pengguna kalau informasi mereka mungkin telah dibagi dengan tak semestinya dengan Cambridge Analytica," jelas perusahaan itu dalam blognya. 

Mereka yang datanya disalahgunakan akan mendapat penjelasan tersendiri dari Facebook per hari ini. Selain itu, Facebook juga akan memberi tautan untuk 2,2 miliar penggunanya di seluruh dunia. Tautan yang berjudul "Melindungi Informasi Anda" itu akan ditaruh di bagian atas News Feed. Namun, hingga berita ini diturunkan, sepertinya inisiatif tersebut belum bergulir di Indonesia. 

Jika diklik tautan ini akan mengantarkan pengguna ke laman Privasi. Di laman ini pengguna bisa mengetahui aplikasi pihak ketiga mana saja yang menggunakan data Facebook mereka. Sehingga pengguna bisa meninjau ulang dan memutus aplikasi tertentu dari data Facebook mereka. 
Hal ini perlu dilakukan agar aplikasi tersebut tak lagi mendapat pasokan informasi dari akun pengguna. Terutama untuk aplikasi yang mengoleksi kegiatan pengguna di Facebook secara terus menerus, seperti aplikasi yang bisa mengamati likes atau kegiatan posting pengguna. 

Sebanyak 81 persen data pengguna yang disalahgunakan Cambridge Analitica berasal dari Amerika Serikat. Angka ini disusul oleh pengguna Filipina sebanyak 1,17 juta (1,4 persen), Indonesia sebanyak 1,096 juta pengguna (1,3 persen) dan Inggris sebanyak 1,079 juta pengguna (1,2 persen). 

Kontroversi Facebook dan Cambridge Analytica ini mencuat beberapa waktu lalu setelah mantan perusahaan yang berbasis di London itu mengemukakan skandal ini ke publik. Kontroversi ini lantas bergulir pada pertanyaan apakah media sosial terbesar di dunia itu telah melakukan perlindungan yang cukup terhadap data penggunanya. 

Cambridge Analytica sendiri menyebut bahwa mereka mendapat data itu dari psikolog Universitas Cambridge, profesor Aleksandr Kogan. Profesor ini menggunakan aplikasi yang disebut "thisisyourdigitallife" yang menawarkan tes kepribadian. 

Pengguna Facebook yang menggunakan aplikasi Facebook ini diminta kesediannya agar memperbolehkan aplikasi mengumpulkan data lokasi pengguna, teman-teman, dan konten yang mereka suka.

Pengumpulan data seperti ini diperbolehkan oleh Facebook saat itu, demikian diberitakan CNN. Saat ini Facebook tengah memperketat aturan bagi pihak ketiga yang mengoleksi data penggunanya.[CNN Indonesia]
Komentar

Tampilkan

Terkini