-->








Pasukan Gabungan Bebaskan 6 Kampung dari Kepungan Separatis Papua

07 April, 2018, 01.46 WIB Last Updated 2018-04-06T18:46:33Z
JAKARTA - Pasukan gabungan TNI dan Polri mengamankan enam kampung di Tembagapura, Papua dari kepungan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Warga lokal pun menyambut dengan bendera merah putih.

"Saat ini enam kampung yang diamankan oleh anggota TNI-Polri di mana anggota tersebut sedang mencari informasi untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok KKSB," tutur Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jum'at (06/04/2018).

Saat mengetahui ada pasukan TNI-Polri tiba di lokasi, lanjutnya, warga setempat kemudian mengibarkan dan membawa bendera merah putih sebagai tanda bahwa mereka bukan anggota KKSB.Aidi menyebut anggota KKSB langsung melarikan diri ke arah hutan dan gunung. 

"Itu yang dikejar oleh anggota TNI," ujarnya.

Kendati demikian, Aidi mengakui bahwa masih ada satu kampung yang belum berhasil diamankan oleh pasukan gabungan TNI-Polri, yakni Kampung Arwanop.

Ia juga membantah pernyataan pembicara KKSB Hendrikus Uamang yang menyatakan TNI-Polri telah melakukan pembakaran rumah warga di kampung tersebut.

Faktanya, ungkap Aidi, sejak 24 Maret KKSB telah melakukan pembakaran sejumlah bangunan di Tembagapura, mulai dari rumah sakit, gedung sekolah, hingga rumah dari Bapak Bupati.

"Pada tanggal 31 Maret mereka juga membakar rumah warga dan 1 Maret melakukan penembakan yang mengakibatkan 1 anggota TNI gugur atas nama Praka Vicky," imbuhnya.

Data yang dimiliki Kodam XVII/Cenderawasih menyebutkan bahwa KKSB melakukan pembakaran 17 rumah milik warga di kampung itu.
Aidi juga membantah penggunaan roket oleh pasukan TNI dalam pembakaran rumah di kampung tersebut.

"Faktanya, TNI tidak menggunaka roket. TNI hanya menggunakan senapan panjang dan itu hanya 1 jenis saja yaitu SS1," tepisnya.

Saat ini, Aidi mengungkapkan bahwa ada 1.059 warga yang mengungsi dari kampung Banti 1, Banti 2, dan Opitawak. Mereka berkumpul di area pertanian. Sementara, sebanyak 465 orang dari kampung Kimbely berkumpul di sekitar gereja.

"Saat ini mereka semua terbatas masalah logistik, tetapi kita bersyukur hari ini Pemda akan menyalurkan bahan makanan kepada masyarakat kampung," ucap Aidi.

Sebelumnya, sempat terjadi baku tembak antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Banti, Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua, pada Minggu (1/4) dan Senin (2/4). Kontak senjata itu menimbulkan korban jiwa dari kedua pihak.

Panglima Operasi Komando Daerah Pertahanan III Kalikopi, Nemangkawi, Papua, Hendrik Wanmang mengungkapkan pihak TNI berusaha masuk ke Banti sejak Minggu. Namun TPN OPM mengadang TNI sehingga terjadi baku tembak.

"Dari serangan itu ada satu rumah warga yang terbakar. Mereka yang menjadi korban belum dievakuasi. Dari TPN 1 orang dan juga belum dievakuasi," kata Hendrik kepada CNN Indonesia, kemarin.

Dari pihak TNI, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan akibat baku tembak itu, seorang prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, Prajurit Satu Vicky Rumpasium tewas.

"Dari kami gugur satu orang, Vicky Rumpasium, putra asli sorong. Sudah dievakuasi pagi ini," kata Aidi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (03/04/2018).[CNNIndonesia]
Komentar

Tampilkan

Terkini