-->




Catat! Acara Sosialisasi AMDAL Rencana Pembangunan T/L 275 kV di Atam Terpaksa Dihentikan

21 Mei, 2018, 22.13 WIB Last Updated 2018-05-21T15:13:42Z
ACEH TAMIANG - Acara Sosialisasi dan Konsultasi Publik Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) terkait rencana pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu- Arun (Lhokseumawe) yang dilaksanakan oleh PT. PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara dan Fakultas Tehnik Unimal di Aula SPNF SKB Aceh Tamiang, Senin (21/05/2018) terpaksa dihentikan oleh peserta undangan.

Adapun sebab dihentikan acara sosialisasi dan konsultasi publik AMDAL rencana pembangunan mega proyek yang dibiayai oleh dana APBN tersebut karena para undangan terlihat banyak yang kecewa terhadap penyelenggaraannya yang terkesan asal-asalan. 

Bahkan peserta undangan merasa heran dan mempertanyakan tentang kenapa pihak pejabat dari PT. PLN, baik dari Unit Induk Pembangunan Sumbagut dan juga dari Aceh tidak terlihat hadir satupun.

Alasan lainnya, dokumen yang dibaca oleh pihak penyelenggara juga diprotes oleh para peserta undangan. Pasalnya, dokumen itu tidak dapat dibaca secara jelas, terutama mengenai titik koordinat wilayah yang bakal terkena dampak pembangunan tower. Peta rencana pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu- Arun tidak dilampirkan. 

Wakil Bupati Aceh Tamiang, H.T. Insyafuddin ST, turut mempertanyakan tentang kenapa pihak pemrakarsa pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu- Arun, yakni  PT. PLN Unit Induk Pembangunan Sumbagut tidak 'sowan' dengan pihak emerintah daerah setempat?  

"Ini rencana besar, maka harus dikerjakan secara serius. Kami bukan bermaksud untuk menghambat, apalagi ini proyek pusat untuk kemaslahatan umat," sebut Wakil Bupati H.T. Insyafuddin ST.

Selain itu, salah satu peserta undangan, yakni Direktur Eksekutif LSM LembAHtari, bernama Sayed Zainal M.SH, juga turut mengajukan pertanyaan kepada pihak penyelenggara acara 'Sosialisasi dan Konsultasi Publik Studi AMDAL terkait rencana pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu - Arun. 

Sayed mempertanyakan tentang kenapa data dalam dokumen konsultasi tidak di print warna dan kenapa titik koordinat tidak nampak secara jelas, termasuk tentang peta lokasi kegiatan. Saat munculnya pertanyaan dari Sayed, terlihat jelas bahwa pihak penyelenggara acara kebingungan untuk memberikan jawaban.

Sayed juga terlihat tersenyum ketika mendengar penjelasan dari pihak penyelenggara bahwa luas bidang tanah yang bakal terkena jaringan pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu - Arun (Lhokseumawe) cuma sekitar 20 Ha.

"Sangat memprihatinkan, proyek ini sangat besar namun baru tahap pelaksanaan konsultasi publik saja sudah terlihat asal-asalan," ketus Sayed Zainal.

Setelah itu, suasana acara yang dilaksanakan oleh PT. PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara dan Fakultas Tehnik Unimal di Aula SPNF SKB spontan menjadi riuh. Wakil Bupati H.T. Insyafuddin ST dan Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH, terlihat bergerak meninggalkan tempat acara (Aula SKB).  

Kemudian Direktur LSM LembAHtari, Sayed Zainal M.SH, dengan tegas meminta kepada pihak penyelenggara agar segera menghentikan pelaksanaan acara 'Sosialisasi dan Konsultasi Publik Studi AMDAL terkait rencana pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu- Arun terkesan asal-asalan. Setelah itu, Sayed langsung keluar dari aula SKB. 

Akhirnya para peserta undangan yang lain juga ikutan meninggalkan Aula SKB, tempat diselenggarakan acara 'Sosialisasi dan Konsultasi Publik Studi AMDAL' terkait rencana pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu- Arun.

Berdasarkan data dari LintasAtjeh.com bahwa acara 'Sosialisasi dan Konsultasi Publik Studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)' terkait rencana pembangunan T/L 575 kV, Pangkalan Susu- Arun (Lhokseumawe) yang dilaksanakan di Aula Pendopo Bupati Aceh Timur, pada 01 Maret 2018 kemarin, juga dikabarkan gagal terlaksana karena mengecewakan para peserta undangan.[ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini