-->




Tingkatkan Peran Legislatif Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan, DPRK Atam Gelar Publik Hearing

04 Mei, 2018, 12.27 WIB Last Updated 2018-05-04T05:27:53Z
ACEH TAMIANG - Sebagai lembaga representasi rakyat di Bumi Muda Sedia yang terus berupaya untuk meningkatkan perannya dalam hal penguatan dan percepatan ekonomi kerakyatan, DPRK Aceh Tamiang menggelar acara publik hearing (dengar pendapat publik) dengan berbagai unsur kehidupan berbangsa dan bernegara yang ada di kabupaten setempat.

Acara publik hearing tersebut digelar di pelataran parkir halaman depan Gedung DPRK Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (03/05/2018), dengan mengusung tema 'Peran DPRK Aceh Tamiang Dalam Penguatan dan Percepatan Ekonomi Kerakyatan Menuju Masyarakat Aceh Tamiang Sejahtera'.

Acara yang dipandu oleh Bambang Antariksa SH,MH, selain dihadiri oleh Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon SH, dan para wakil rakyat (unsur legislatif), juga dihadiri para unsur Forkopimda, Bupati Aceh Tamiang yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Drs Anto Waris, Narasumber Dr. Drs.Muzakkir Samidan Prang,SH,MH,M.Pd, ditemani Kadis Diskoperindag Drs. Zagusli, serta ratusan masyarakat dari berbagai unsur kehidupan berbangsa dan bernegara.    

Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH, dalam sambutannya, pertama-tama dirinya menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta dan undangan yang telah bersedia untuk hadir pada acara yang bertujuan sebagai ajang tali silaturrahim, juga saling membangun komunikasi yang lebih interaktif.

Fadlon berharap semoga dalam acara tersebut para peserta dan undangan dapat saling memberikan masukan sehingga nantinya pihak legislatif dapat merangkum untuk dijadikan sebagai rumusan dalam melaksanakan rencana kerja terkait penguatan dan percepatan ekonomi kerakyatan menuju masyarakat Aceh Tamiang sejahtera.

Politikus Partai Aceh (PA) yang selalu bersikap ramah dan santun, turut menjelaskan bahwa kegiatan hearing publik/mendengar pendapat publik merupakan ajang tahunan yang dilaksanakan oleh DPRK Kabupaten Aceh Tamiang. Acara tahun ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh lembaga wakil rakyat yang saat ini sedang diketuai oleh dirinya (Fadlon).

Pada kesempatan itu, Politikus Partai Aceh (PA) Wilayah Tamiang yang selalu murah senyum dan santun serta peduli terhadap semua pihak tersebut sempat menyampaikan pernyataan Presiden Jokowi saat membuka Musrenbangnas, yang dilaksanakan pada tanggal (30/04/2018) kemarin, terkait perencanaan yang dibuat dengan fokus dengan secara prioritas, dan tanpa ada unsur kepentingan pribadi, semua pihak diajak untuk melakukan efesiensi, mendorong penyederhanaan waktu sehingga menjadikan kinerja lebih cepat.

Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon SH, juga menyinggung tentang bisnis racun kalajengking yang dikabarkan sebagai komoditas berharga tinggi di pasaran. Yakni, US$ 10,5 juta atau Rp145 miliar per liter.

Selanjutnya, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil SH, M.Kn, melalui Asisten Administrasi Umum, Drs Anto Waris menyampaikan harapannya semoga acara publik hearing yang dilaksanakan oleh DPRK Aceh Tamiang dapat mengaktualkan segala program pemerintah, mulai dari yang paling mikro hingga sampai ke paling makro, dalam upaya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat Aceh Tamiang. 

Kemudian dilanjutkan oleh Narasumber Dr. Drs, Muzakkir Samidan Prang, SH,MH,M.Pd, yang menyampaikan bahwa untuk menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Aceh Tamiang diharapkan kepada para eksekutif dan legeslatif dapat terlibat untuk menjadikan pihak masyarakat sebagai pelaku ekonomi atau pondasi dalam membangun perekonomian di daerah dengan membuka akses-akses jalur perdagangan, jalur destinasi wisata, agar dapat mempermudah masyarakat untuk menjadi konsumen atau produsen dalam perekonomian serta mempermudah wisatawan dan investor asing mengunjungi destinasi wisata alam di daerah ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag UKM Pemkab Aceh Tamiang, Drs. Zagusli juga membenarkan tentang perihal yang disampaikan oleh Dr. Drs. Muzakkir Samidan Prang, SH,MH,M.Pd. Namun tambahnya lagi, ada 3 (tiga) sebab atau kategori tentang kenapa Usaha Kecil Menengah (UKM) di kalangan masyarakat kurang berjalan, yakni disebabkan terkendalanya permasalahan modal, pemasaran dan juga skill.

"Diskoperindag UKM sudah melakukan sosialisasi tentang permasalahan managemen terhadap 20 UKM. Salah satu contohnya terkait usaha pembuatan tas yang terbuat dari Enceng Gondok. Setelah kami pelajari, ternyata problem yang muncul hanya di bidang  design. Kalau masalah bahan dan pemasaran tidak ada kendala," demikian jelas Drs Zagusli.

Selain acara dialog, kegiatan publik hearing yang dilaksanakan oleh DPRK Aceh Tamiang juga mempersilahkan para peserta dan seluruh undangan untuk melakukan tanya jawab sampai waktu tibanya jam makan siang.[ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini