-->


Heboh YARA Kibarkan Bintang Bulan, AAA Kritik Tindakan Provokatif!

10 Juni, 2018, 21.02 WIB Last Updated 2018-06-10T14:07:27Z
BANDA ACEH - Hari ini, Minggu (10/06/2018) sekira pukul 09.30 WIB, publik Aceh digemparkan dengan aksi pengibaran Bendera Bulan Bintang, yang dinaikan Safaruddin, SH, selaku Ketua Yara Aceh, bertempat di Kantor Yayasan Advokasi Rakyat Aceh Jl. Peulangi No. 88 Gampong Keuramat Banda Aceh, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Adapun alasan pengibaran bendera tersebut, menurut Safaruddin bahwa Bendera Bulan Bintang tersebut telah disahkan oleh DPRA.

Namun tindakan sepihak yang dilakukan YARA tersebut mendapat reaksi keras dari Ketua Australia Achehnesse Association (AAA), Tgk. Sufaini Usman Syekhy karena aksi tersebut cenderung dianggap provokatif.

"Saya sangat ingat di era rezim yang lalu, rezim tersebut meminta seluruh rakyat Aceh tidak terkecuali (Pemerintah Aceh dan kabupaten kota, DPRA dan DPRK) termasuk lembaga AAA dan YARA serta semua lembaga lainnya, ketika itu rakyat hendak mengibarkan Bendera Bintang Bulan (bendera perjuangan GAM) dilarang," ungkap Tgk. Syekhy dalam pesan WA, Sabtu (09/06/2018).

Lalu, kata Syekhy, pertanyaan sekarang, kenapa kemudian YARA tidak mencoba memaksakan untuk menaikkan Bendera Bintang Bulan pada waktu itu? Kan saat itu UU tersebut juga sudah disahkan.

"Malah rezim yang dahulu notabenenya dari petinggi GAM dan mantan Panglima GAM Atjeh Merdeka. Kenapa kemudian YARA memaksakan diri untuk menaikkan bendera sekarang, di saat Irwandi menjabat, pertanyaan ada apa?" demikian tanya Tgk. Syekhy heran sembari menanyakan kembali kenapa saat itu YARA diam saja, tidak ada upaya mendesak untuk dikibarkan seperti yang dilakukan saat ini.

Yang lebih provokatif lagi, menurut Syekhy, YARA kemudian dengan berbagai alasan justru menyalahkan Irwandi. Pada prinsipnya AAA setuju Bendera Bintang Bulan dikibarkan, bila bendera itu untuk kepentingan demi kedaulatan Aceh yaitu Aceh sudah dinyatakan merdeka lepas dari NKRI.

"Tapi kalau bendera itu hanya dijadikan sebagai bendera Provinsi Aceh dan bukan lambang kemerdekaan Aceh, kami menolak Bendera Bintang Bulan dikibarkan sebatas bendera kepentingan partai politik tertentu," ungkap Tgk. Syekhy.

Tgk. Syekhy juga berujar dan mengingatkan jangan ada pihak-pihak yang mencari sensasi murahan dan memprovokasi situasi damai di Aceh, termasuk YARA.

"YARA ini sok buat sensasi, padahal itu hanya untuk kepentingan politik. Rakyat jangan terpengaruh dengan lagu lama, lagu untuk membodohi-bodohi rakyat dan membohongi rakyat. Bendera kok selalu dijadikan produk politisasi kepentingan, rakyat sudah sangat cerdas sekarang. Justru saya yakin, rakyat akan meninggalkan pihak-pihak ataupun partai yang ikut bermain dalam manuver YARA," tegas Tgk. Syekhy.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini