-->




Ikuti 18th MIYD, Perwakilan Pemuda Aceh Berangkat ke Malaysia

24 Juni, 2018, 12.33 WIB Last Updated 2018-06-24T05:33:24Z
BANDA ACEH - Hari ini, Minggu (24/06/2018) pukul 08.00 WIB, dua orang pemuda Aceh yang mendapat beasiswa Senator DPD RI H. Fachrul Razi, MIP, berangkat ke Malaysia via Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh menuju Malaysia dalam rangka mengikuti 18th Melaka International Youth Dialogue (18th MIYD). Kedua mahasiswa Unsyiah ini berangkat ke Melaka, Malaysia dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh World Assembly of Youth yang akan berlangsung dari tanggal 24-28 Juni 2018.

Keberangkatan Ikhsan dan Miranda Wulan Febria yang merupakan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala dan juga mewakili dari Kader Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) diutus dan dibiayai langsung oleh Senator asal Aceh, H. Fachrul Razi, M.IP. Kedua mahasiswa ini akan berbicara di Dialog Pemuda Internasional mewakili Indonesia.

Kegiatan yang bertemakan "Youth Engineering a Sustainable Urbanization" akan berlangsung beberapa hari dan pesertanya dihadiri perwakilan berbagai negara dari kalangan pemuda, pemimpin muda, para pemangku kepentingan seluruh dunia untuk membahas isu-isu kepemudaan dan terkait urbanisasi berkelanjutan.

Senator Fachrul Razi sangat mendukung kegiatan kepemudaan seperti ini dan dia berharap nantinya para utusan dapat membawa pulang rekomendasi-rekomendasi yang dibahas disana untuk kemajuan dan pengembangan untuk pembangunan berkelanjutan khususnya untuk Aceh dan umumnya Indonesia.

"Kita sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini dan perlu kita tingkatkan lagi kedepan dalam upaya mempersiapkan pemuda-pemuda Aceh yang memiliki wawasan Internasional dan mampu bersaing di dunia global kedepan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan," sebut Fachrul Razi.

"Dalam mencapai urbanisasi berkelanjutan akan sangat penting peran pemuda sebagai pionir dalam pergerakan dan perancangan dalam segala aspek. Mengingat negara-negara di dunia, khususnya Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai bonus demografi dimana peran pemuda sebagai penentu dalam segala aspek kehidupan," ungkapnya.

Tambah pendiri SPMA ini, begitu juga peran pemuda sejalan dengan hasil rumusan Sidang Umum PBB atau UN Habitat III di Quito, Ekuador  beberapa waktu lalu dalam perumusan target PBB tentang pembanguan berkelanjutan (SDGs).

"Kita juga berharap dengan rekomendasi-rekomendasi yang dibawa pulang nantinya dapat berguna untuk pembangunan Aceh. Kita juga berharap pihak Pemerintah Aceh sendiri bersedia mengajak dan merangkul para utusan ini kedepan untuk bekerjasama dalam upaya mewujudkan Smart City dan Green City kedepan di Aceh dalam upaya meninggalkan ketertinggalan," katanya yang juga merupakan keynote speaker dan penerima penghargaan Youth For Peace award 2015 pada acara MIYD di Melaka, Malaysia tahun 2015 ini.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini