-->




Mahasiswa Jadi "Korban Sunat" Beasiswa Usulan Anggota DPR Aceh

13 Juni, 2018, 01.02 WIB Last Updated 2018-06-13T18:30:02Z
BANDA ACEH - Fantastis dan sangat memprihatinkan nasib mahasiswa penerima bantuan beasiswa dari alokasi dana usulan anggota DPRA.

Alih-alih untuk memberikan bantuan demi kemajuan pendidikan dan meringankan beban biaya kuliah para mahasiswa justru menggambarkan betapa rakusnya oknum anggota dewan dengan menggerogoti uang beasiswa mahasiswa.

Berdasarkan data yang diterima LintasAtjeh.com, Selasa (12/06/2018), dari sumber valid dengan menyodorkan data nama-nama anggota DPRA yang mengusulkan anggaran senilai Rp.20 juta per mahasiswa.

Ada 25 nama anggota DPRA yang terdaftar sebagai pengusul beasiswa untuk mahasiswa dengan jumlah total 938 penerima. Dari nama yang ada terdapat dua anggota DPRA dengan usulan penerima terbanyak yakni 341 dan 221. Kemudian yang lain variatif, ada 54, 42, 25, 21, 19 hingga 2 dan 1 penerima.

Usulan dananya juga sangat fantastis. Sebut saja usulan beasiswa dari anggota DPRA dapil Aceh Timur untuk 341 penerima, angkanya mencapai 7.390.000.000,00 (Tujuh Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). Sedangkan usulan anggaran yang diajukan anggota DPRA untuk 1 penerima, dalam daftar usulan tersebut tercatat sebesar Rp.30 juta.

Namun bukan itu yang mengejutkan besaran anggaran yang diusulkan, ada yang lebih mencengangkan dari berita acara konfirmasi pencairan anggaran pendidikan berupa beasiswa bagi mahasiswa tersebut.

Bersumber dari informasi valid, namun namanya enggan ditulis, dirinya menyodorkan besaran potongan yang diambil untuk pengurus. Beasiswa yang disalurkan pada tanggal 21 Desember 2017 kepada penerima berjumlah Rp.20 juta. Kemudian ada potongan sebesar Rp.17 juta dan tercantum keterangan "cash untuk pengurus". Jadi mahasiswa penerima beasiswa hanya menerima bersih berjumlah Rp.3 juta.

Yang tidak elegan, mahasiswa harus menelan kenyataan pahit karena dalam surat tersebut tercantum keterangan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Namun berbagai sumber yang beredar di publik Aceh, kasus ini sudah menjadi temuan pihak Inspektorat. 

"Kasus ini harus dikawal sampai terang benderang. Karena dana bantuan beasiswa yang diusulkan anggota DPRA melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) 2017 ini sangat menciderai dunia pendidikan Aceh," jelas sumber yang namanya ada di redaksi.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini