-->








Shalat Idul Fitri di Makodim 0107/Asel Berlangsung Penuh Khidmat

15 Juni, 2018, 15.32 WIB Last Updated 2018-06-15T08:37:36Z
ACEH SELATAN - Bertepatan 1 Syawal 1439 H, terdengar suara takbir menggema di seluruh jagat raya, mengagungkan asma Allah SWT. Pertanda hari raya Idul Fitri telah tiba sebagai esensi dari keikhlasan dan ketulusan hati.

Dihari yang penuh fitrah ini, Kodim 0107/Aceh Selatan ikut serta menyelenggarakan pelaksanaan Shalat Ied, yang berlangsung di lapangan upacara Makodim 0107/Asel Desa Lhok Bengkuang Timur, Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (15/06/2018).

Dalam pelaksanaannya, turut hadir Dandim 0107/Asel Letkol Kav Hary Mulyanto, Ketua Persit KCK cabang XXIX Dim 0107/Asel, para Perwira staf, Danramil 01/Tapaktuan, Danunit Intel, anggota Makodim 0107/Asel dan sejumlah perangkat desa serta ratusan masyarakat.

Suasana Idul Fitri kali ini, mengangkat tema “Melalui Ramadhan kita harus memiliki rasa takut kepada Allah SWT, Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan serta Sikap Ketauladanan Guna Mewujudkan Prajurit yang Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat”.

Ustazd Sairul Bahti selaku Imam dan penceramah, dalam pidatonya menyampaikan tentang ketauladanan, kedisiplinan serta memiliki rasa takut kepada Allah SWT.

“Apapun profesi kita, dengan momentum ramadhan yang telah lalu kita bisa mengambil nilai-nilai ramadhan yang senantiasa bisa memupuk dalam diri kita masing-masing rasa katakutan terhadap azab Allah SWT," jelas ustadz Sairul.

Lebih lanjut, ustadz Sairul mengatakan bahwasanya arti ramadhan yang lalu adalah supaya mendidik kita dalam membangun jalinan silaturahim atau hubungan sesama manusia yang disebut sebagai "habluminannas".

“Nilai ramadhan yang selanjutnya adalah kita bisa menanamkan dalam diri kita agar supaya cinta, peduli dan saling menyambung silaturrahmi dengan umat lainnya,” terangnya.

Selanjutnya ustadz Sairul menjelaskan menyambung silaturrah itu sangat penting dalam kehidupan di dunia. Hal tersebut sangat dianjurkan dalam agama islam.

"Jangan kita putuskan tali silaturrahim karena perbuatan tersebut sangatlah dibenci oleh Rasulullah SAW. Hikmah dari silaturrahim itu sendiri adalah  kokohnya dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara sehingga terciptanya Indonesia adil dan makmur," tutup Ustadz Sairul.

Dengan berakhirnya shalat ied dan ceramah oleh ustadz Sairul maka prosesi penyambutan Idul Fitri berjalan penuh khidmat dan lancar.[FA]
Komentar

Tampilkan

Terkini