-->




Tradisi Warga Desa Lingga, Ziarah di Makam Kesultanan Batu Layang Pontianak

20 Juni, 2018, 18.16 WIB Last Updated 2018-06-20T11:22:03Z
PONTIANAK - Ziarah kubur merupakan tradisi dalam setiap perayaan Hari Raya Idulfitri, khususnya bagi masyarakat Dusun Sampang Baru, Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Wargan setiap tahunnya melakukan ziarah kubur di Makam Kesultanan Pontianak, tepatnya di Batu Layang Siantan.

Tradisi ini menjadi hal yang wajib bagi masyarakat Desa Lingga, karena ziarah ini selain mencari barokah, juga membangun rasa kebersamaan antar masyarakat, baik itu anak-anak, pemuda ataupun tokoh masyarakat.

Ziarah kubur di Makam Kesultanan Pontianak juga merupakan bentuk penghormatan bagi Sultan Syarif Abdurrahman Alqadri selaku pendiri Kota Pontianak, karena beliau merupakan ulama' besar di Pontianak. "Sudah sepatutnya kita mengenang jasa-jasa beliau dengan datang dan berziarah ke makam beliau," ujar Mubassyir Qulub selaku tokoh pemuda dan koordinator kegiatan tersebut.

Selain mengandung nilai-nilai relegius, tradisi ini juga memiliki keunikan tersendiri. Dimana, masyarakat Desa Lingga menggunakan motor air atau sering disebut motor klotok dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam lebih dari Desa Lingga menuju Makam Kesultanan Pontianak tersebut. Motor air menjadi alat tranportasi utama warga Desa Lingga ketika mau ke kota 15 tahun yang lalu.

Kegiatan ziarah kubur ini juga bagian dari pengenalan siapa sebenarnya pendiri Kota Pontianak khususnya bagi anak-anak terkait dengan sejarah Pontianak yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat.

Setelah ziarah dari Batu Layang kegiatan ini dilanjutkan ke Masjid Sultan Abdurrahman Kampung Dalam Pontianak untuk melakukan shalat berjamaah sekaligus belajar sejarah singkat tentang pendiri Kota Pontianak ini.

"Kegiatan ini akan berlangsung setiap satu tahun sekali dan  jumlah sekitar 500 orang dalam satu motor air atau motor klotok. Insha Allah akan dikoordinatori oleh pemuda Sampang Baru," tegas Mubassyyir Qulub saat dimintai keterangan di lokasi tersebut, Rabu (20/06/2018).

Sementara, Khuzeini salah satu tokoh pemuda disana berpendapat, sangat senang dan bahagia dengan agenda ini. "Karena berkat kekompakan pemuda bisa mengakomodir keinginan masyarakat Desa Lingga," ungkapnya.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini