-->








Babinsa Tonggorisa dan Desa Tente Komsos dengan Penderita Lumpuh Selama 20 Tahun

27 Juli, 2018, 21.25 WIB Last Updated 2018-07-27T14:25:59Z
BIMA - Selama 20 tahun, Abdul Hamid (63) harus menjalani hidup diatas tempat tidur akibat mengalami kelumpuhan. Hal itu diketahui saat 2 anggota Babinsa Kodim 1608/Bima yakni Babinsa Desa Tonggorisa Serda Hasan, Babinsa Tente Sertu Faris dan didampingi Ketua PPM Ahmad Yani melaksanakan komunikasi sosial (komsos).

Abdul Hamid merupakan warga Desa Tonggorisa, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima. Saat ditemui, beliau berbaring di bale-bale (tempat tidur_red), Kamis (26/07/2018) sekitar pukul 18.30 WIB, di kediamannya.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak keluarga kepada kedua Babinsa dan Ketua PPM, Abdul Hamid mengalami kelumpuhan sejak 20 tahun lalu akibat tertimpa kayu saat mengangkut kayu bersama 3 orang warga lainnya.

"Adapun riwayat sakit Bapak Abdul Hamid, 20 tahun lalu, beliau bersama 3 warga lainnya memikul batang kayu utuh. Karena kurang koordinasi, saat 3 warga menurunkan kayu, akan tetapi Bapak Abdul Hamid terlambat menurunkan. Sehingga beban kayu menekan bagian pundaknya hingga ke kaki. Kemudian beliau terjatuh dan tidak bisa menggerakkan bagian bawah badannya kemudian dievakuasi oleh warga ke rumah menggunakan serambi bambu," ungkap Serda Hasan.

Dijelaskannya juga kemungkinan Bapak Abdul Hamid mengalami cedera syaraf bagian punggung hingga ke pinggang. Meski demikian, Bapak Abdul Hamid bisa menggerakkan kepala, berbicara normal dan motorik tangan masih berfungsi sempurna. Hanya bagian bawah pinggang yang tidak bisa digerakkan.

"Sepanjang hari beliau menahan sakit.  Untuk menahan sakit, beliau selalu memegang erat tali bahkan sambil berteriak. Selain itu, beliau terkadang sering berhalusinasi sambil meracau di alam bawah sadar, terkadang memaki. Terkadang merasa seperti ada seseorang yang mencoba menabrakkan mobil ke dirinya dan ada yang ingin menindisnya dengan batang kayu," terangnya.
"Selama sakit, Bapak Abdul Hamid tidak pernah ditangani secara medis. Selama ini, untuk pengobatannya madih menggunakan cara tradisional," jelasnya lagi.

Selama sakit, lanjutnya, beliau dirawat oleh 2 orang anaknya secara bergantian. Sebelumnya, dalam perawatannya berbaring di bagian dalam rumah, akan tetapi ketika terjadi gempa bumi tahun lalu, beliau ketakutan hingga dibaringkan di serambi luar rumah.

Dikatakannya juga, semenjak viral di media sosial, memang sudah ada bantuan dari berbagai pihak termasuk dikunjungi Pejabat Kabupaten Bima, Dinas Sosial bahkan Ibu Ketua Bhayangkara Polda NTB.

"Dari Dinas Sosial pernah menawarkan kepada beliauuntuk ditangani secara medis bahkan biaya ditanggung oleh Pemda Kabupaten Bima, akan tetapi beliau tidak berkenan dibawa dengan alasan sakit yang sangat luar biasa jika badannya digerakkan," ujar Serda Hasan.

Bapak Abdul Hamid juga berterimakasih kepada semua pihak yang membantunya, diantaranya Ibu Kapolda NTB, Dandim 1608/Bima, Kapolres Kabupaten Bima, Dinas Sosial Kabupaten Bima dan warga masyarakat yang telah membantunya.

Selanjutnya Babinsa Desa Tente juga menyerahkan bantuan dari warga Desa Tente kepada Bapak Abdul Hamid. Selain itu Serda Hasan juga mengingatkan Bapak Abdul Hamid agar banyak berzikir dan bershalawat dan tidak melupakan ibadah, walaupun dalam keadan sakit.
"Kami juga berharap Bapak Abdul Hamid dan pihak keluarga agar mau berobat dan ditangani secara medis ke rumah sakit. Dari pihak keluarga akan bermusyawarah dan akan menghubunginya," demikian pinta Babinsa Tonggorisa, Serda Hasan yang diaminkan Sertu Faris, Babinsa Desa Tente dan Ketua PPM, Ahmad Yani.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini