-->




FPRM Minta Pemerintah Atasi Anjloknya Harga Karet dan Sawit

12 Juli, 2018, 16.48 WIB Last Updated 2018-07-12T09:49:53Z
LANGSA- Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM), Nasruddin meminta pemerintah mengatasi anjloknya harga sawit dan karet di Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur. 

Karena sudah hampir sebulan ini harga sawit di tingkat pengepul yang dibeli dari petani dengan harga Rp 700 per kilogram, sedangkan harga karet dibeli dari petani oleh pengepul Rp 5.000 per kilogram. 

Nasruddin menjelaskan, menurut pengakuan petani yang disampaikan kepada dirinya mengatakan bahwa sebahagian petani sudah malas memanen hasil kebunnya. Hal itu dikarenakan hasil yang mereka peroleh dengan biaya oprasional tidak seimbang. Apalagi saat ini pasca kenaikan harga BBM, semua harga kebutuhan pokok ikut naik. 

"Jika ini terus dibiarkan, maka tidak tertutup kemungkinan sebahagian besar para petani menjadi pengangguran. Hal ini juga akan berdampak kepada pendidikan dan kesehatan bagi keluarga," tuturnya.

Untuk itu, kata Nasruddin, kehadiran pemerintah disaat seperti ini sangatlah dibutuhkan oleh petani, sehingga antara pemerintah dan petani nanti juga bisa memetakan apakah anjloknya harga karet dan sawit ditingkat pengepul akibat ada permainan tengkulak atau memang ini sudah harga beli dari pabrik. 

"Kami sangat mengharapkan kehadiran pemerintah untuk dapat bersama-sama mencari solusi yang tepat dalam menanggulangi anjloknya harga karet dan kelapa sawit ini," ungkap Nasruddin yang merupakan putra kelahiran Botren, Aceh Timur itu. 

"Apakah anjloknya harga karet dan kelapa sawit ini dikarenakan adanya permainan tengkulak atau disebabkan praktik monopoli?" tanyanya. 

Untuk itu, Nasruddin mengajak pemerintah untuk bersama-sama melakukan investigasi guna mencari penyebab anjlok harga kedua komoditi tersebut. 

Guna mengurangi beban para petani, Nasruddin berharap kepada Dinas Pertanian untuk dapat memberikan bantuan pupuk subsidi kepada petani.[Mahfud]
Komentar

Tampilkan

Terkini