-->




Makam Peukan Biluy Memilukan Saat Tim Peusaba dan Alif Menyisir Situs Sejarah Aceh

25 Juli, 2018, 10.56 WIB Last Updated 2018-07-25T03:56:15Z
BANDA ACEH - Peusaba (Peubeudoh Sejarah Adat dan Budaya Aceh) dan Alif (Aceh Lamuri Foundation), Selasa (24/07/2018), melakukan pendataan situs bekas Kesultanan Darul Kamal. 

Tim Peusaba dan Alif sangat menyesalkan saat dalam penyisiran itu ditemukan banyak makam kuno bernasib sangat memilukan di Peukan Biluy. Banyak nisan yang patah, malah ada yang terbenam dalam bangunan. 

"Kami meminta agar Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh harus benar-benar serius dalam menjaga situs peninggalan Indatu kita pada masa lalu," harap Mawardi Usman selaku Ketua Peusaba.
Tim Peusaba juga mengunjungi kawasan bekas jeurat manyang di Gampong Lamsod yang ada dalam perkebunan penduduk.

"Dari temuan awal yang kami lakukan, kami menemukan ada batu nisan Samudera Pasai beberapa pasang. Ini temuan menarik, melihat ada hubungan dekat antara Kerajaan Darul Kamal dengan Kerajaan Samudera Pasai," ungkap Mawardi kepada LintasAtjeh.com.

Namun, kata dia, beberapa nisan telah patah dan banyak nisan sudah aus tulisan sehingga tulisan di nisan tidak terbaca lagi. 

Tim Peusaba dan Alif juga mengunjungi Makam Meurah Dua di Ulee Lueng yang memiliki nisan yang lebih dari dua meter yang tidak ada di daerah lain. Dan jika melihat peradaban pada masa lalu,  Darul Kamal sempat mencapai puncak kejayaan yang luar biasa yang belum banyak ditulis oleh sejarawan kecuali hanya sekilas. 
"Maka kedepan perlu ada penelitian ilmiah menyeluruh dan perlindungan situs terhadap bekas peninggalan Kesultanan Darul Kamal demi pembelajaran untuk generasi masa mendatang," demikian tegasnya melalui pesan whatsapp.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini