-->








Ustadz Alja: KPK Bek Ile Newoe Bagah-bagah!

06 Juli, 2018, 10.36 WIB Last Updated 2018-07-06T03:36:08Z
BANDA ACEH - Pasca ditetapkan Irwandi Yusuf  sebagai tersangka kasus suap oleh KPK, masyarakat Aceh mulai heboh memperbincangkan isu-isu ini, baik di warung kopi maupun di media sosial yang dimilikinya. 

Pantauan di lini medsos ketika Irwandi dibawa ke bandara dan diboyong ke Jakarta. Hampir rata-rata publik Aceh memasang video sekilas itu di sosmed WA, facebook dan lain sebagainya.Irwandi pun tiba, pemeriksaan perkara pun dilanjutkan di gedung KPK. 

Publik pun tidak mau kalah, masih dalam hal yang sama, tetap setia menunggu keputusan akhir Komisi Pemberantasan Korupsi dengan berbagai asumsi terkait kasus yang menerpa Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan melibatkan Bupati Bener Meriah dan pihak lainnya.

KPK pun menggelar konferensi pers dengan penjelasan meningkatkan status perkara ke penyidikan dan menetapkan empat orang sebagai tersangka yaitu IY (Irwandi Yusuf), HY (Hendri Yuzal) dan TSB (Syaiful Bahri) sebagai penerima dan Bupati Bener Meuriah AMD (Ahmadi) sebagai pemberi dalam kasus tersebut.

Terkait hal itu, Alumni Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA), Ustadz Alja menilai kasus ini merupakan sebagai warning besar bagi kita kalangan muda, kalangan pemerintah serta kalangan masyarakat Aceh secara umum. 

"Pasalnya, Aceh hari ini yang dikenal dengan slogan Seuramoe Mekkah dan kaya akan budaya syariat, kita menilai bahwa duduk perkara yang menimpa pejabat Aceh hari ini masih jauh dari praktek-praktek yang biasanya kita dengar di kalangan ramai," ujarnya.

Selain itu, kami mewakili Sekolah Pemimpin Muda Aceh berterima kasih kepada KPK. Ini langkah awal untuk kita bersihkan Aceh dari praktek-praktek korupsi, pembegalan anggaran dan praktek-praktek lainnya yang melawan undang-undang.

"Selanjutnya kami berharap kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bek ile newoe bagah-bagah, kamoe rindu KPK jak saweu daerah-daerah yang na di Aceh seluruhnya (jangan pulang cepat-cepat, kami rindu KPK berkunjung ke semua daerah yang ada di Aceh)," tegas Ustadz Alja kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (06/07/2018).[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini