-->








Berupaya Kabur dari Rutan Idi, 1 dari 5 Napi Meninggal Dunia

27 Agustus, 2018, 06.00 WIB Last Updated 2018-08-27T00:35:55Z
ACEH TIMUR - Lima Narapidana kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu mencoba melarikan diri dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Idi, Jalan Medan-Banda Aceh, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Minggu (26/08/2018) sekira pukul 16.30 WIB. 

Informasi yang dihimpun LintasAtjeh.com, Wakil Kepala Rutan Kelas II B Idi, Rusdy, mengetahui peristiwa pelarian kelima napi tersebut setelah mendapat laporan dari petugas jaga. 

Kejadian berawal pada saat Zulfan Bin Ismail (31), warga Dusun Tgk. Berdan, Gampong  Cot Hasan, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur mengajak Hasanuddin Bin Ramli (41), warga Dusun Petua Mae, Gampong Bagok Panah, Kecamatan Darul Aman dan Joni Sahroni Bin Marzuki Latief (29), warga Gampong Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur untuk malarikan diri dari dalam Lapas dengan cara memanjat dinding sel napi perempuan (Sel 1) sekira pukul 16.30 WIB. 

Kemudian Zulfan yang diikuti oleh Hasanuddin serta Joni Sahroni berjalan menuju depan kamar tahanan wanita dan langsung memanjat dinding untuk melarikan diri. Melihat ketiga rekannya kabur, Zainal Arifin Bin Hamzah (25), warga Dusun Kueh Lueng, Gampong Baroe, Kecamatan Julok dan Safrizal Bin M. Amin (31), warga Dusun Garuda, Gampong Bantayan Barat, Kecamatan Idi Tunong ikut menyusul dengan cara yang sama. 

Setelah memanjat tembok dan berada diatas atap kamar tahanan wanita, Zulfan melompat ke luar pagar Rutan. Tetapi pada saat melompat, Zulfan jatuh diatas pagar besi sehingga mengakibatkan luka dibagian paha sebelah kanannya. Kemudian napi tersebut tetap berusaha untuk melarikan diri ke area kebun masyarakat yang berjarak kurang lebih 200 meter dari Rutan Kelas II B Idi. 

Pelarian kelima napi itu diketahui petugas Rutan sekira pukul 17.00 WIB. Kemudian petugas berusaha melakukan pencarian di sekitar lokasi Rutan dan perkebunan masyarakat, akhirnya petugas dapat mengamankan kembali Zulfan yang berada di areal kebun masyarakat. 

Karena mengalami luka yang serius dan banyak mengeluarkan darah, Zulfan langsung dibawa ke Rumah Sakit Graha Bunda Idi untuk di lakukan perawatan. Namun sesampainya di rumah sakit tersebut Zulfan dinyatakan telah meninggal dunia. Sedangkan keempat napi lainnya tidak berhasil keluar dari Lapas dan dapat diamankan kembali oleh petugas Rutan. 

Perlu diketahui bahwa peristiwa pelarian napi di Rutan Kelas II B Idi itu sudah sering terjadi, tetapi hingga kini belum ada solusi dari Kepala Rutan untuk mengatasi permasalahan tersebut. 

Hingga berita ini ditayangkan, LintasAtjeh.com belum mendapat keterangan resmi dari pihak terkait.[Sm] 
Komentar

Tampilkan

Terkini