-->




Hathar Aceh Utara Gelar Pelatihan Untuk Tingkatkan Kualitas Santri

19 Agustus, 2018, 16.45 WIB Last Updated 2018-08-19T09:45:53Z
ACEH UTARA - Pengurus Harakah Thalabah Aceh Utara (Hathar) menggelar pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sekaligus membina kapabilitas menuju santri yang maju, yang berlangsung selama dua hari dari 18-19 Agustus 2018, di Aula Gedung Panglateh, Kota Lhoksukon, Aceh Utara, Minggu (19/08/2018).

Adapun para pemateri yang hadir diantaranya yakni Ketua MPU Aceh Utara Bidang Pengkaderan Aswaja,
Abu Manan Blang Jruen, Ketua  Huda Bidang Penguatan Potensi Santri Tu Sop Jeunieb, Ketua NU Kota Lhokseumawe Bidang Keorganisasian Tgk. Rizwan H. Ali M.Sc, Bidang IT, Dr. Dahlan Abdullah, M.Kom, CEO Elhanief Group H. Akmal Hanief, Lc, Bidang Wira Usaha Tgk. Ikhsan M, Ja’far, Ketua Ikatan Penulis Santri Aceh-IPSA Bidang Jurnalistik.

Dr. Dahlan Abdullah, dalam paparannya menuturkan perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik. Tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya salah satu diantaranya melalui jaringan Internet.

“Itu sebabnya IT perlu diperkenalkan kepada santri sejak dini. Bertujuan agar setelah selesai pendidikan dayah para santri tidak lagi kaget dengan perkembangan teknologi informasi,” katanya.

Teknologi informasi juga telah merubah cara dalam belajar, katanya, alangkah baiknya dalam pembelajaran dayah dapat menggunakan teknologi informasi. Dengan demikian santri merasa menjadi manusia utuh sesuai dengan jamannya.

Oleh karena itu, diharapkan dapat dayah memanfaatkan IT dalam pembelajaran pendidikan dayah dan menjadikan IT sebagai media pembelajaran.

“Bisa disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan dayah adalah suatu bantuan yang diberikan pendidik pada peserta didik dalam melakukan proses belajar mengajar di dayah. Agar para santri tersebut, dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat," ucap dosen Unimal Malikussaleh ini.

Untuk mencapai tujuan diatas, maka gunakan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya dan hindarilah dari segala sisi negatifnya. Karena setiap inovasi pasti melahirkan dampak ganda, antara manfaat dan mudharat.

“Namun, para Dayah harus peka dan tajam dalam menganalisa untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sebelum teknologi tersebut diaplikasikan,” sebutnya.

Dalam pemaparan terakhirnya, Dr. Dahlan Abdullah juga menyampaikan tentang undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU-ITE).[*/FA]
Komentar

Tampilkan

Terkini