-->




M Safwan Hafidz 30 Juz Termuda Aceh Besar Dapat Reward 50 juta

20 Agustus, 2018, 00.26 WIB Last Updated 2018-08-19T17:26:18Z
ACEH BESAR - Muhammad Safwan (19) terpilih sebagai hafidz Al Qur'an 30 juz dalam seleksi program Hafidz 30 juz termuda Kabupaten Aceh Besar yang diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh Besar di Permata Hati Convention Center, Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Minggu (19/08/2018).

Tampilnya M. Safwan,  alumnus MUQ Pagar Air asal Gampong Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, setelah menyisihkan 31 orang peserta lainnya dengan meraih nilai 88,50. 

Atas prestasi tersebut,  santri yang pernah meraih Juara Musabagah Hafidz Qur'an baik tingkat Provinsi Aceh dan Aceh Besar mendapat uang pembinaan Rp.50 juta dari Pemkab Aceh Besar.

Sebelumnya, kegiatan yang berlangsung sehari dibuka Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali yang sekaligus ikut menyaksikan seleksi tersebut. 

Mawardi dalam sambutannya mengatakan program Hafidz Qur'an 30 juz termuda merupakan sebuah program yang akan digelar setiap tahunnya dalam rangka memberikan penghargaan dan juga semangat kepada pelajar, anak-anak Aceh Besar yang mampu menghafal Al Qur'an hingga 30 juz.

"Hanya satu orang yang termuda yang mampu menghafal Al Qur'an 30 juz dan umurnya dibawah 20 tahun yang akan dipilih," pungkasnya.

Pun demikian, kepada hafizd termuda yang terpilih, Pemerintah Aceh Besar memberikan hadiah uang tunai Rp.50 juta dan penghargaan atau reward akan diserahkan pada Tahun Baru Islam.

"Hafidz yang terpilih nantinya akan dijadikan sebagai Duta Pelajar Qurani Aceh Besar," kata Mawardi.

Selain program tersebut, Pemerintah Aceh Besar juga berencana akan membuat program satu gampong satu hafidz, dimana program sepenuhnya dibiayai pemerintah. 

"Satu gampong harus lahir satu hafidz dan tahun ini di Kota Jantho akan membuka sekolah Tahafidz di Fauzul Kabir, nantinya akan dipilih satu orang satu desa mulai dari pendidikan SMP/MTsN hingga SMA/MA. Dimana program tersebut akan dimulai pada semester kedua tahun ini," katanya.

Saat ini tim sudah melakukan seleksi ke tingkat kecamatan untuk memperoleh hafidz di setiap gampong dan direncakan pada tahun pertama sebanyak 200 orang.

"Satu hafidz satu desa tersebut nanti akan dicari di sekolah-sekolah yang mewakili desa-desa hingga ke Pulo Aceh, dimana nantinya setiap Gampong harus ada satu hafidz.

"Saat ini, di gampong sudah krisis imam. Diharapkan dengan adanya satu hafidz satu gampong tersebut nantinya dapat menjadi imam. Bahkan, hafidz tersebut direncanakan akan dicetak menjadi ulama dan juga akan diberi beasiswa hingga keluar negeri," demikian Mawardi Ali.

Pemerintahan Mawardi - Tgk.Waled Husaini, dengan visi terwujudnya Aceh Besar yang maju, sejahtera dan bermartabat dalam Syari'at Islam, sejak menjadi tumpuk pimpinan telah gencar memberi instruksi dan melaksanakan program penerapan syari'at Islam, misalnya instruksi Plpenggunaan jilbab bagi pramugari, instruksi menutup tempat usaha saat menjelang adzan, penerapan sistim pendidikan terpadu, Pemilihan Duta Hafidz Termuda dan Pelaksanaan Program 1 Desa 1 Hafidz.

Plt. Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar, Carbaini S.Ag,  menyebutkan jumlah peserta yang mengikuti seleksi hafidz termuda ada 31 orang dengan kriteria, yang pertama bisa menghafal 30 Juz, kemudian penduduk asli Aceh Besar yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK) asli dan fotocopy dan akte kelahirannya Aceh Besar.

"Dari 31 peserta tersebut, yang terendah umurnya 14 tahun dan yang tertinggi 19 tahun," sebutnya.

Pada seleksi hafizh termuda Aceh Besar,  sebut Carbaini, ada lima dewan juri yakni T. Mardhatillah, SH.I, MH (ketua) dan anggota masing-masing Drs. M Amin Husaini, MA, Drs. Sualip Khamsin, Rayyan A Hadi, SH.I, MH serta Sanaul Khair, SH.I, MA.

"Kelima dewan merupakan hakim Propinsi Aceh, Kabupatan Aceh Besar dan dewan hakim nasional," ungkapnya.

"Kepada semua peserta dan masyarakat Aceh Besar, agar program menghafal Al Qur'an ini jangan dilihat hadiah yang diberikan, akan tetapi hal ini sebagai bentuk pancingan semangat dan spirit untuk menghafal Al Qur'an dalam mewujudkan menjadi masyarakat Aceh Besar sebagai Insan Qur'ani," harapnya.[*/DW]
Komentar

Tampilkan

Terkini