-->




Yayasan Beudoh Gampong Serahkan Penghargaan Kepada 4 Penyelamat Budaya Aceh

15 Agustus, 2018, 01.42 WIB Last Updated 2018-08-14T18:42:22Z
BANDA ACEH - Yayasan Beudoh Gampong memberikan penghargaan kepada empat orang tokoh Aceh di daerah yang berbeda berupa "Penjaga Tradisi dan Budaya Aceh".

Ketua Umum Yayasan Beudoh Gampong, Prof. Dr. Ir. Eng. Teuku Abdullah Sanny, M. Si yang juga Pakar dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan  penghargaan bagi "Penjaga Tradisi dan Budaya Aceh".

"Ada 4 tokoh yang mendapat penghargaan mereka adalah para ahli yang yang telah berupaya mempertahankan berbagai bidang tradisi dan budaya Aceh yang telah lama dilupakan," sebutnya.

Dijelaskannya, pertama adalah Teungku Abdul Azis seorang ulama dan juga penjahit baju tradisional Aceh yang serba bisa di Gampong Baro Banda Aceh. Beliau berhasil mengangkat kembali pola jahitan rompi yang dulu pernah digunakan Teuku Imuem Lueng Bata. 

Lanjut dia, yang kedua adalah Ibu Suriani,  seorang ahli menenun bunga khas Aceh. Beliau berhasil meniru kembali jenis bordiran tenun khas Aceh zaman dulu pada baju rompi Teuku Imuem Lueng Bata yang berhasil dibuat kembali dengan gaya zaman dahulu. 

"Sedangkan ketiga adalah Ibu Dahlia adalah seorang wanita ahli songket Nyak Mu Siem Aceh Besar. Songket Nyak Mu sudah sejak lama terkenal sebagai songket Aceh asli yang berkualitas tinggi," terangnya.
Masih kata dia, sedangkan penghargaan terakhir diberikan kepada Bapak Utoh Ishak Abdullah dari Gampong Blang, Tanah Pasir, Aceh Utara karena keahliannya dalam bidang pandai besi tradisional Aceh original dan sampai saat ini diketahui satu-satunya yang masih ada dan tetap mempertahankan tradisi dalam pembuatan senjata tradisional Aceh yang biasa untuk peperangan dalam sejarah prang Aceh. 

"Pembuatan Peudeung On Jok beliau sangat memukau dengan pola dan bentuk rencong seperti zaman dulu juga dilengkapi pucok reubong dan dikukuhkan sebuah keahlian yang sangat langka," jelasnya.

Yayasan Beudoh Gampong memang bertujuan menjaga tradisi dan budaya Aceh terus bertahan. Teuku Sanny yang lama di luar Aceh merasa bangga sekali dengan sejarah Aceh dan jauh lebih bangga lagi karena dapat penjaga tradisi sejarah Aceh yang telah ter-erosi dengan arus globalisasi yang melanda seluruh dunia. 

"Penghargaan tersebut diberikan kepada empat ahli tersebut sebagai penghargaan atas jasa-jasa mereka atas keahlian dalam mempertahankan tradisi dan budaya Aceh. Kedepan akan ditelusuri kembali berbagai bidang bagi para penjaga tradisi dan budaya Aceh yang akan diberikan oleh Yayasan Beudoh Gampong. Insha Allah," tutup Teuku Abdullah Sanny.[Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini