-->




Lalat di 3 Desa Wilayah Atam Diduga Berasal dari Limbah Pabrik Karet PT ARI

04 September, 2018, 23.17 WIB Last Updated 2018-09-04T16:29:29Z
ACEH TAMIANG - Putra, pengelola peternakan ayam potong yang berada di Kampung Buket Paya, Kecamatan Manyak Payed menyampaikan hak jawabnya terkait banyaknya lalat di tiga desa dan menimbulkan keresahan warga. 

"Kandang ayam yang saya kelola sesuai aturan dan selalu bersih, bahkan kami telah memasang jaring lalat di kandang," ucap Putra kepada LintasAtjeh.com, Selasa (04/09/2018), di Langsa. 


Jadi, sambung dia, kalau banyaknya lalat di tiga desa disebabkan dari peternakan ayam potong yang kami kelola itu tidak benar. Karena bisa dilihat dan diselidiki terlebih dahulu. 

Putra menjelaskan bahwa terkait kepemilikan peternakan ayam yang disebut-sebut sebagai calon anggota legislatif itu tidak benar. Karena pemilik peternakan itu adalah Maman, warga Desa Sungai Yu, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang. 

Sementara dari penelusuran dan investigasi beberapa awak media di sekitar Kampung Buket Paya menemukan adanya aliran limbah pabrik karet PT Aceh Rubber Industries (ARI) yang mengaliri parit-parit kampung tersebut. 

Bahkan, aroma yang tidak sedap sangat menyengat sehingga menimbulkan dugaan bahwa lalat-lalat tersebut berasal dari limbah karet PT ARI. 

Sementara itu, salah seorang warga Kampung Buket Tinggi yang tidak ingin disebutkan namanya saat ditemui LintasAtjeh.com di kediamannya mengatakan bahwa limbah pabrik karet PT ARI yang mengaliri parit-parit di Kampung Buket Paya menyebabkan ikan-ikan mati. 

"Kami berharap instansi terkait untuk turun untuk melakukan penyelidikan terkait limbah pabrik karet yang mencemarkan lingkungan itu," pintanya. 

"Karena limbah pabrik karet tersebut sudah mencemarkan lingkungan dan kami duga banyaknya lalat di tiga desa itu akibat limbah ini," tandasnya. 

Hingga berita ini ditayangkan, LintasAtjeh.com belum mendapat keterangan dari pihak PT ARI.[Sm/Zf] 
Komentar

Tampilkan

Terkini