-->








Pilot 'Drone' LembAHtari Ikuti Pelatihan Mapping di Banda Aceh

17 September, 2018, 12.25 WIB Last Updated 2018-09-17T05:34:10Z
ACEH TAMIANG - Pilot drone dari LSM Lembaga Advokasi Hutan Lestari (LembAHtari) Aceh Tamiang, Fajar Hidayah, S.Pd, mengikuti pelatihan 'Drone Mapping' (pemetaan wilayah menggunakan drone) yang dilaksanakan oleh Aceh Flight Forum (AFF).

Pelatihan tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari, yakni mulai tanggal 15 s.d 16 September 2018 di Sekretariat AFF, Desa Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.

Ketua Panitia, Zulfandi yang didampingi Instruktur Chandra Irani, Minggu (16/09/2018), mengatakan para peserta yang mengikuti pelatihan basic 'Drone Mapping' berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang, Langsa, Bireuen, dan Banda Aceh.

Zulfandi menyampaikan bahwa peserta yang ikut pelatihan sejumlah sepuluh orang, dan memiliki latar belakang berbagai profesi. Ada yang berasal dari pegawai pemerintahan, swasta dan ada juga dari aktivis/pegiat lembaga non pemerintahan.

Diapun menerangkan, pelatihan 'Drone Mapping' sangat berguna bagi para pilot drone untuk melakukan pemetaan wilayah, baik untuk keperluan perencanaan maupun untuk mengetahui informasi dari daerah yang ditinjau.

Zulfandi menambahkan, para pilot drone yang mengikuti pelatihan rata-rata menggunakan drone jenis Phantom DJI.

"Pada hari pertama pelatihan, mereka belajar melakukan penginstalan aplikasi serta mempelajari tool kegunaan beberapa aplikasi yang dibutuhkan untuk proses mapping, seperti kegunaan pembuatan jalur terbang sebagai inti dari pemetaan itu sendiri," terang Zulfandi.

Kemudian, terangnya lagi, dengan dibuatnya jalur rencana terbang atau fligth plan/mission plan, drone akan diberikan perintah untuk terbang dan dapat mengambil foto secara otomatis pada koordinat tertentu sesuai jalur yang telah direncanakan.

Pelatihan hari kedua, peserta langsung melakukan praktek, yakni drone dilepaskan dan diterbangkan pada lokasi yang telah ditentukan. Sesudah pengambilan foto udara, dilanjutkan ke tahap prosesing untuk menggabungkan semua foto udara yang telah dicapture oleh drone.

Penggabungan dengan sebuah aplikasi dan diexport dalam bentuk orthophoto, lalu dilanjutkan dengan melayout orthophoto tersebut dengan aplikasi selanjutnya sehingga menjadi sebuah peta orthophoto yang siap digunakan.

Zulfandi kembali menjelaskan bahwa kombinasi antara teori dan praktek lapangan yang dilakukan para peserta selama pelatihan akan membuat para peserta cepat paham.

"Saya berharap, setelah selesai mengikuti pelatihan, para peserta bisa membantu para aparat desa untuk membuat peta desa sehingga nantinya akan memudahkan perencanaan kerja di tingkat desa," demikian terang Zulfandi.

Sementara itu, pilot drone LSM LembAHtari Aceh Tamiang, bernama Fajar Hidayah S.Pd, saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com menyampaikan, pelatihan yang dilaksanakan oleh AFF sangat berguna sekali bagi dirinya.

Fajar menjelaskan, dengan mengikuti pelatihan itu, dirinya semakin mendapatkan banyak ilmu dengan harapan semoga pada saat melakukan pemetaan atau pemotretan dengan menggunakan drone akan dapat menghasilkan data yang baik sesuai dengan kaidah fotogrametri.

"Hakikatnya pilot drone harus sering mengikuti berbagai pelatihan sehingga akan benar-benar memahami unit drone dan pengukuran fotogrametri," demikian ungkap Fajar Hidayah.[ZF]
Komentar

Tampilkan

Terkini