-->








Terkait Aksi Massa HMI, Senator Aceh Kecam Arogansi Aparat Kepolisian

22 September, 2018, 19.59 WIB Last Updated 2018-09-22T12:59:58Z
JAKARTA - Aksi penangkapan dan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian atas respon aksi yang dilakukan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menuai protes.

Senator DPD RI asal Aceh, H. Fachrul Razi, MIP, mewakili Senator Indonesia mengecam keras atas tindakan arogan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada kader HMI Cabang Bengkulu dan Ketua Presidium KAHMI Provinsi Bengkulu serta terhadap aksi HMI Sumut.

"Saya prihatin atas tindakan represif pihak aparat itu dan ini sudah menjadi pelanggaran yg luar biasa, negara melakukan kekerasan terhadap rakyatnya. Ini adalah kejahatan negara dan pelanggaran HAM," tegas Senator asal Aceh yang saat ini menjabat Pimpinan Komite I DPD RI.

Senator Fachrul Razi yang juga mantan aktivis mahasiswa UI dan mantan akvisis yang pernah aktif di HMI Universitas Indonesia sewaktu kuliah ini menyatakan dengan tegas bahwa arogan itu merusak demokrasi dan menciderai hak kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.

Fachrul Razi menegaskan bahwa tindakan represif ini juga harus diproses secara hukum, negara harus hadir melindungi warganya.

"Kita negara hukum, mengapa penyampaian pendapat secara demokrasi harus dihadapi dengan kekerasan negara yang sewenang-wenang?" tegas Fachrul Razi melalui release kepada media, Sabtu (22/09/2018).

Ia juga turut mendoakan kepada mahasiswa HMI yang menjadi korban bentrokan di beberapa titik di provinsi segera pulih. "Saya mengajak kepada mahasiswa untuk terus mengawal serta mengkritisi pemerintah secara transparan karena itu bagian aspirasi rakyat di negara berdemokrasi. Aktifis HMI korban kekerasan aparat semoga segera sembuh dan jangan ada yang surut dalam perjuangan. Jangan sia-siakan tetes darah sebagai saksi perjuangan karena lukamu adalah kemuliaanmu. Jangan kembali pulang sebelum menang dan ini adalah syair perjuangan dalam HMI se-Indonesia," tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, aksi mahasiswa yang tergabung HMI se-Indonesia masih terus berlangsung melaksanakan aksinya di beberapa daerah, bahkan di Medan massa dan pihak aparat semakin brutal.

Info terbaru, dua kelompok mahasiswa terlibat bentrok dan saling baku hantam di depan kantor DPRD Medan, Sumatera Utara. Mahasiswa menggelar demo untuk mengkritisi perekonomian Indonesia. Bentrokan ini terjadi antara massa yang pro dan kontra dengan pemerintah. Polisi melakukan pengejaran aksi demo mahasiswa di Medan hingga pihak mahasiswa terdesak berlindung ke Kodim di Kota Medan.

Aksi represif polisi terhadap aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahasiswa se- Kota Medan, Kamis (20/09/2018),  membuat banyak mahasiswa harus menyelamatkan diri dari kejaran para oknum polisi yang lengkap membawa tongkat pentungan dan tameng. Massa mahasiswa itu bahkan harus menyelamatkan diri ke Markas Kodim 0201/BS Medan, Sumatera Utara.

Sebelumnya, berawal dari aksi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu menuntut pertanggungjawaban pihak Polda Bengkulu atas penembakan terhadap mahasiswa dalam sebuah unjuk rasa yang diadakan di depan Gedung DPRD Bengkulu, Selasa (18/09/2018) kemarin.

Akibat penembakan mengakibatkan seorang mahasiswa terluka di bagian kakinya. Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan tindakan represif seperti pemukulan dan menginjak-injak sejumlah mahasiswa lainnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini