ACEH SELATAN - Kodim 0107/Aceh Selatan menggelar upacara peringatan HUT ke- 73 TNI di lapangan apel Makodim setempat, Desa Lhok Bengkuang Timur, Kecamatan Tapaktuan, Jumat (05/10/2018).
Pelaksanaan acara berlangsung pukul 08.00 WIB diikuti oleh kesatuan-kesatuan upacara yang terdiri dari Makodim, Koperasi Tuan Tapa, Kaminvetcad, Tim Denpal, Unit Intel, Subdenpom IM 22/Tapaktuan dan seluruh personil Koramil jajaran.
Untuk pejabat-pejabat upacara, bertindak selaku Inspektur upacara (Irup) Mayor Inf Jamaluddin, Komandan upacara (Danup) Kapten Inf Endang Ruhiyat, Perwira upacara (Paup) Kapten Inf Alponso dan Perwira keamanan Kapten Arm Tajuddin.
Pada upacara HUT TNI kali ini, sebanyak 4 orang prajurit menerima penganugerahan tanda kehormatan Negara RI yang diserahkan oleh Irup, diantaranya, Kapten Arm Tajuddin menerima Satya Lancana Kesetiaan XXXII, Serka Ramot Gultom menerima Bintang Kartika Eka Paksi Narariya, Serma Noveri Wawan menerima Satya Lencana Kesetiaan XXIV dan Sertu Baida menerima Satya Lencana Kesetiaan VIII.
Dalam amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P yang dibacakan Mayor Inf Jamaluddin mengajak seluruh prajurit dan PNS TNI memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar meringankan beban saudara kita korban gempa dan tsunami.
"Semoga kekuatan dan ketabahan menyertai saudara kita di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong. Demikian pula beban yang masih diderita saudara kita di Lombok," harapnya.
Panglima TNI menyampaikan apa yang dilaksanakan di lokasi bencana, baik pengerahan personel maupun alutsista adalah bagian dari bentuk profesionalisme TNI. Oleh karenanya sangat tepat apabila peringatan HUT TNI ke- 73 tahun 2018 ini mengambil tema "Profesionalisme TNI untuk rakyat".
"Maknanya bahwa TNI senantiasa tingkatkan profesionalisme melalui berbagai pendidikan, latihan, persenjataan, alutsista serta dipenuhi kesejahteraannya oleh negara adalah semata-mata untuk seluruh rakyat Indonesia," terangnya.
Berbicara bidang perkembangan politik, ekonomi dan teknologi global telah menciptakan ruang atau dimensi dan metode peperangan baru.
"Perang telah menjadi tidak terbatas (unrestricted war) masuk ke berbagai dimensi, seperti perang ekonomi, perang dagang, perang hukum, perang siber, perang opini dan bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan perang mata uang di berbagai negara," paparnya.
Disebutkannya, dengan semakin kompleks tantangan kedepan, TNI juga harus menghadapi gejolak alam yang terjadi akhir-akhir ini.
Selain itu, sambungnya yang tidak kalah penting adalah membantu pemerintah mengatasi aksi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara serta terlibat dalam pengamanan even-even strategis nasional dan internasional.
"Belajar dari masa lalu, maka TNI harus terus mentransformasi diri menjadi kekuatan militer yang profesional, handal dan kapabel menghadapi berbagai bentuk ancaman dan gangguang," jelasnya.
Lanjutnya, pembangunan TNI terstruktur dalam rencana postur dan rencana strategis TNI, pada tahun 2018 telah mencapai 61,9 % target Minimum Essential Force (MEF). Diharapkan pada tahun 2019 ini akan mencapai 72 % seperti target Pemerintah pada akhir Renstra 2015-2019.
"Berbagai jenis alutsista akan berdatangan akhir tahun 2019 ini, seperti rudal Strartreak TNI-AD, kapal selam TNI-AL, pesawat CN 235 TNI AL dan AU, pesawat tempur Sukhoi 35 TNI AU," ungkapnya.
Selain itu, masih banyak lagi seperti pembangunan sarana prasarana dan pemenuhan alutsista terus dilaksanakan di empat satuan baru. TNI juga terlibat dalam pengamanan pemilu dengan komitmen terus menjaga netralitas.
"Salah satu kuncinya adalah tekad TNI untuk terus penjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadi benteng keutuhan NKRI," tuturnya.
Diakhir amanat, Panglima TNI mengucapkan "Selamat Ulang Tahun ke 73" dan "Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia" yang kita cintai dan banggakan bersama.
"Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan kekuatan serta petunjuk-Nya kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada NKRI," demikian pungkasnya.[FA]
